KARANGASEM, KOMPAS.com - Seorang nelayan bernama Samaila Sikki (58) harus terombang-ambing di laut selama belasan hari setelah mesin kapalnya mati saat melaut.
Pria asal Pulau Satanger, Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, ditemukan sejumlah nelayan di Perairan Tulamben, Banjar Batu Dawa Kelod, Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, Senin (28/6/2021).
Samaila tak ingat tanggal berapa berangkat melaut. Seingatnya, ia berangkat bersama sejumlah rekan untuk memancing ikan.
Mereka berangkat dengan sampan masing-masing pada Rabu malam sekitar pertengahan Juni 2021.
Saat itu, Samaila dan rekannya melempar kail di Perairan Pulau Satanger. Setelah mendapat ikan, sejumlah rekannya memilih kembali ke darat.
Baca juga: Bupati Mamberamo Raya Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Dana Covid-19
Samaila justru memilih lanjut melempar kail. Ia berharap bisa mendapat ikan lebih banyak. Namun, rencananya buyar saat angin kencang tiba-tiba datang.
Ia pun memilih pulang. Nahas, mesin sampannya mati.
"Ketika saya mau pulang, mesin (sampan) sudah mati. Jadi ketika mati itu saya sudah tidak bisa ke mana-mana, mau dayung tidak bisa karena juga ombak kencang, angin kencang," kata Samaila saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/6/2021).
Samaila tak kehabisan akal. Agar tak terjebak di tengah laut, ia membuat layar kecil dari sarung.
Harapannya, angin bisa membawa sampan yang ditumpanginya ke darat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.