Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPDB Sumbar, Orangtua Murid Kaget Anaknya Mendadak Turun Peringkat

Kompas.com - 29/06/2021, 07:34 WIB
Perdana Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Sejumlah orangtua murid mengeluhkan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Sumatera Barat.

Pendaftaran sudah ditutup pada Minggu (27/6/2021), pukul 24.00 WIB.

Namun, ternyata setelah itu masih terjadi pergeseran ranking atau peringkat calon siswa.

"Setelah pendaftaran ditutup, anak saya berada di atas garis merah, artinya sudah aman. Tapi pada Senin (28/6/2021), anak saya terlempar dan berada di garis merah. Ini kan aneh," kata Afrizal Djunit, salah seorang orangtua murid kepada Kompas.com, Senin.

Baca juga: Jika Terbukti Palsukan Surat Keterangan Domisili di PPDB Sumbar, Orangtua Siswa Bisa Dipidana

Afrizal menyebutkan, saat pendaftaran ditutup, anaknya berada di posisi ke-145.

Namun, tiba-tiba peringkatnya turun menjadi 176.

"Ini jauh turunnya. Ada puluhan calon siswa yang tiba-tiba naik. Saya menemukan ada calon siswa yang jarak rumahnya berubah menjadi dekat ke sekolah, sehingga otomatis posisinya naik," kata Afrizal yang merupakan Ketua Pekat IB Sumbar itu.

Afrizal mengaku heran kenapa hal tersebut bisa terjadi, padahal pendaftaran sudah ditutup.

"Kalau pakai sistem digital, tentu semuanya sudah terdeteksi sejak awal. Jarak antara rumah calon siswa dengan sekolah sudah terdeteksi melalui kartu keluarga, tidak bisa diubah. Tapi ini aneh," kata Afrizal.

Baca juga: PPDB SMA/SMK di Sumbar Ditutup, 14.457 Tamatan SMP Tidak Mendaftar

Sebagai Ketua Pekat IB Sumbar, Afrizal mengaku banyak menerima keluhan anggotanya yang anaknya tiba-tiba turun peringat.

"Banyak anggota yang melapor ke saya. Kita nanti akan mempertanyakan secara resmi ke Dinas Pendidikan," kata Afrizal.

Viendri yang juga orangtua siswa mengeluhkan hal serupa.

Ia mengeluhkan adanya perubahan tiba-tiba jarak rumah calon murid dengan sekolah.

"Saya ada bukti ada calon siswa yang berubah tiba-tiba jarak rumahnya. Saya sudah screenshoot, peringkat calon siswa itu dan jarak rumahnya. Tapi ketika pendaftaran sudah ditutup, itu berubah menjadi dekat ke sekolah," kata Viendri.

Viendri mengaku sangat heran, mengapa jarak rumah itu bisa ditukar-tukar ketika pendaftaran sudah ditutup.

"Sebagai orangtua, kami sangat heran dan mempertanyakannya," kata Viendri.

 

Penjelasan panitia PPDB Sumbar

Sementara itu, Ketua Panitia PPDB SMA/SMK di Sumbar, Suindra mengakui adanya perubahan ranking siswa kendati pendaftaran sudah ditutup.

Hal itu terjadi karena adanya proses verifikasi yang dilakukan pihaknya terhadap pendaftaran calon murid.

"Setelah kami lakukan, ternyata ada kesalahan yang dilakukan dalam menginput data, terutama soal jarak rumah. Ini tentu akan menyebabkan adanya ranking siswa yang naik dan turun," kata Suindra.

Suindra mengatakan, jika pihaknya menemukan adanya calon siswa yang melakukan pemalsuan data, maka akan diberi sanksi berupa pencoretan dari pendaftaran PPDB Sumbar.

"Dia langsung kita coret apabila melakukan pemalsuan data. Kita akan tegas soal ini," kata Suindra.

Suindra meminta agar orangtua murid yang anaknya tidak lulus supaya bersabar dan mengikuti pendaftaran tahap II pada 2-4 Juli 2021 mendatang.

"Masih ada tahap II. Silakan mendaftar bagi mereka yang belum lulus," kata Suindra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apapun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apapun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com