Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Kubur 100 Jenazah Pasien Covid-19 dalam 2 Pekan, Kebanyakan Lansia, Ibu Hamil dan Anak-anak

Kompas.com - 28/06/2021, 14:00 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat petugas pemakaman Covid-19 di wilayahnya telah memakamkan 100 jenazah corona selama dua pekan terakhir ini.

"Untuk Juni tim pemakaman sudah memakamkan 100 jenazah, terbanyak dua pekan terakhir ini," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat kepada wartawan di kantornya, Senin (28/6/2021).

"Memang jumlah meninggal dunia ini memang tinggi ya. Untuk Kota Tasikmalaya total 222 orang. Dulu kan kita bertahan di 2 persen. Sekarang mendekati 3 persen. Bahkan kalau sampai hari ini sudah 3 persen," lanjut Uus. 

Baca juga: Cerita Petugas Makamkan 25 Jenazah Pasien Covid dalam Waktu 8 Jam: Liang Lahad Sudah Habis

Pasien Covid-19 yang meninggal kebanyakan lansia, ibu hamil dan anak-anak

Uus menambahkan, sebagian besar jumlah kematian di wilayahnya menyasar warga usia lanjut, ibu hamil dan anak-anak.

Sehingga, pihaknya meminta warga yang aktif beraktivitas ke luar rumah saat darurat Covid-19 untuk taat dan memperketat penerapan protokol kesehatan.

Kondisi darurat Covid-19 Kota Tasikmalaya semakin meninggi dan meminta masyarakat waspada protokol kesehatan sampai warga pemotor diminta membuka jaket di luar sebelum masuk ke rumah dan berinteraksi dengan keluarganya.

Baca juga: Tingkat Kematian Pasien Covid-19 Tasikmalaya Naik, Pusat Kota Sepi dan Toko Tutup Akhir Pekan

Terutama warga yang selama ini memiliki komorbid diimbau jangan dulu sembarangan berinteraksi dengan anggota keluarganya yang selalu beraktivitas di luar selama darurat Covid-19.

"Siapapun juga kalau keluar rumah lalu pulang ke rumah diupayakan kalau yang pakai motor pake jaket, jaketnya buka di luar, helm buka di luar, topi buka di luar dan lain sebagainya. Nah, nanti setelah itu jangan berinteraksi dengan keluarga. Tapi, lakukan bersih diri dulu. Setelah itu, baru silakan interaksi dengan keluarga," tambah Uus.

Baca juga: Viral, Video Mayat Pasien Covid-19 Dibungkus Terpal, Jubir Pemprov NTT: Bupati dan DPRD Ende Harus Beri Perhatian

 

Kondisi di Tasikmalaya: jumlah kematian akibat Covid meningkat, warga antre masuk UGD

Masyarakat yang selama ini merasa sehat dan tak bergejala apapun jangan merasa dirinya tak bisa menularkan corona ke orang terdekatnya.

Apalagi, selain jumlah kematian meningkat selama ini, warga terpapar pun semakin banyak sampai terjadi antrean masuk ruang isolasi di tiap IGD Rumah Sakit.

"Nah ini, di rumah kita jangan merasa bahwa ok sekarang kita tidak apa-apa, tak ada gejala apa-apa, terus pulang ke rumah bisa langsung interaksi. Nah ini yang saya sarankan hindari dan bersihkan dulu. Kita cuci tangan di luar, buka pakaian di luar, bersihkan diri baru interaksi," ujar Uus.

Uus pun menginformasikan bahwa lonjakan saat ini berkali lipat jumlahnya dibandingkan dengan awal pandemi pada Desember 2020 lalu.

Sehingga, masyarakat diminta jangan menganggap bahwa Covid-19 tak ada selama ini di lingkungan sekitarnya.

"Kalau angka kematian bulan ini memang luar biasa ya tingkat kematiannya. Karena lonjakan kasusnya pun cukup tinggi. Nah, ini lonjakannya luar biasa," pungkasnya.

Sesuai data Gugus Tugas Covid-19 lewat publikasi Diskominfo Kota Tasikmalaya sampai Senin (28/6/2021), data kasus aktif Covid-19 di Kota Tasikmalaya sebanyak 841 orang dengan total meninggal keseluruhan 222 orang dengan bulan Juni ini paling tertinggi sampai hari ini telah mencapai 100 orang.

Padahal, bulan sebelumnya kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya jumlah pasien aktif yang tercatat hanya di angka 150-an orang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Regional
Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Regional
Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Regional
Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Regional
Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Regional
Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com