Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Hajatan dan Dangdutan di Kulon Progo Tembus 90 Kasus, Dua RT Lockdown

Kompas.com - 28/06/2021, 13:26 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Kasus positif Covid-19 menembus angka 90 dalam klaster hajatan pada Pedukuhan Padaan Ngasem, Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kasusnya menyebar sampai enam RT yang ada.

Pembatasan pada kegiatan masyarakat diberlakukan pada dua dari enam RT itu, yakni RT 13 dan RT 16.

Klaster hajatan ini sudah terkonfirmasi 90 kasus pada enam RT,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, TH Baning Rahayujati di ruang kerjanya, (28/6/2021).

Baca juga: Perangkat Desa di Boyolali Dibakar Hidup-hidup, Berawal Jual Beli Tanah

“Dua RT tersebut masih dilakukan karantina wilayah yang dipantau oleh satuan tugas Desa Banjarharjo. Keduanya di lockdown sampai hari ini.”

Klaster hajatan, menurut Baning, merupakan fenomena warga tak patuh protokol kesehatan dan menganggap remeh situasi ini.

Di sana, warga menggelar hajatan dengan acara makan bersama. Bahkan, hajatan juga mengundang organ tunggal sehingga membuat warga semakin banyak datang sehingga mencipta kerumunan.

“Hajatan tidak mengikuti protokol kesehatan yang diberikan Pemda dan satgas. Masih ada acara makan di tempat dan organ tunggal, sehingga banyak orang berkumpul. Hal ini ditambah dengan rendahnya kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan,” kata Baning.

Hal serupa diungkap Lurah Banjarharjo, Sutanto, sebelumnya.

Ia menceritakan, ada 3 hajatan pernikahan pada tempat yang saling berdekatan dan waktu yang berdekatan di awal Juni 2021 ini.

Mereka yang hadir baik untuk rewang atau membantu maupun hadir sebagai tamu dalam hajatan itu, kebanyakan adalah warga yang sama. Terbanyak adalah warga berasal dari dua RT.

Pada hajatan ketiga, warga mulai menunjukkan gejala, baik demam, batuk pilek, bahkan dibawa ke RS. Mereka yang bergejala memeriksakan diri ke Puskesmas.

Hasilnya positif. Puskesmas lantas menemukan Covid-19 sudah berkembang luas di antara warga.

Baca juga: Perangkat Desa di Boyolali Dibakar Hidup-hidup, Pelaku Kabur dan Diburu Polisi

Susanto mengungkapkan, warga tertular kini isolasi mandiri. Satgas desa melaksanakan penyemprotan disinfektan keliling kampung dan dua RT sampai harus di-lockdown.

“Tempat ibadah juga ditutup, di mana di sana ada tiga masjid. Tracing juga terus dilakukan,” kata Susanto pada kesempatan berbeda.

Seiring penambahan kasus dalam klaster hajatan ini, penderita corona juga terus bertambah. Positif Covid-19 mencapai 8.141 kasus sampai Minggu (27/6/2021). Sejumlah 123 kasus dalam perawatan rumah sakit rujukan Covid-19. Sebanyak 1.822 kasus isolasi mandiri di rumah.

Pasien sembuh mencapai 6.055 kasus. Kematian 141 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com