SURABAYA, KOMPAS.com – Anomali cuaca terjadi di beberapa provinsi di Jawa Timur. Meski telah memasuki musim kemarau, beberapa daerah tersebut justru nyaris diguyur hujan setiap hari.
Lantas apa penyebabnya?
Teguh Tri Susanto selaku Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Surabaya menjelaskan, ada sejumlah hal yang menyebabkan turunnya hujan di musim kemarau.
Dari pemantauan yang dilakukan oleh BMKG, sebagian wilayah Jatim sudah masuk kemarau sejak 3 April 2021.
"Adanya peningkatan curah hujan di pekan ini dipicu oleh berasosiasinya beberapa fenomena dinamika atmosfer-laut yang cukup signifikan, memicu peningkatan curah hujan di wilayah Jawa Timur," ucap Teguh saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Senin (28/6/2021).
Baca juga: Gubernur Papua Surati Presiden, Protes Mendagri Tunjuk Sekda untuk Gantikan Tugasnya
Teguh juga menyebutkan, ada pengaruh lainnya yang dapat menyebabkan hujan di musim kemarau.
Hal tersebut adalah menghangatnya suhu muka laut lokal di selatan Jawa dan Nusa Tenggara yang berimbas pada peningkatan uap air di atmosfer.
"Lalu siklus gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah dan gelombang ekuatorial rossby menunjukkan adanya aliran massa udara pemicu hujan di wilayah kita ini," sebut Teguh.
“Ini pemicu munculnya pusat tekanan rendah di perairan dekat Sumatera-Jawa, berakibat terjadi pemusatan aktivitas awan konvektif,” kata dia
Baca juga: Mulai Terjadi Antrean Pasien Covid-19 di Salatiga, Stok Oksigen Menipis
BMKG mengatakan, akan memberikan informasi terbaru setiap perubahan iklim yang terjadi di Jatim melalui media sosial resmi lembaga.
Baca juga: Hujan Salah Musim, Puisi Sapardi, dan Krisis Iklim
"Seiring meluruhnya MJO dan Gelombang Rossby diprakirakan awal Juli 2021 akan kembali kering, informasi ini akan kami update jika anomali musim kemarau akan berpotensi terjadi dalam jangka waktu yang lebih panjang," lanjut Teguh.
Imbau masyarakat waspada
Teguh juga mengingatkan masyarakat Jawa Timur agar senantiasa mewaspadai kondisi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada siang hingga sore hari.
“Wilayah Nganjuk, Ngawi, Kabupaten Probolinggo dan Lumajang. Lalu, malam hari di wilayah Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Kediri, Kota Malang, Batu, Pasuruan dan Probolinggo agar selalu waspada, karena perkiraan kami akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,”
Berikut daerah-daerah yang tercantum dalam peringatan dini yang diprediksi akan terjadi hujan dengan intesitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang:
Baca juga: Ular Nyaris Merambat ke Tangan Perempuan Ini Saat Kendarai Motor, Bermula Parkir Dekat Pohon
Tanggal 28 Juni 2021
Siang-sore hari: wilayah Nganjuk, Ngawi, Kabupaten Probolinggo dan Lumajang.
Malam hari di wilayah Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Kediri, Kota Malang, Batu, Pasuruan dan Probolinggo.
Tanggal 29 Juni 2021
Pagi hari di wilayah Kab. Malang, Kab, Pasuruan, Kab, Probolinggo dan Lumajang
Siang-sore hari wilayah Nganjuk, Ponorogo, Kab Malang, Batu, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang.
Tanggal 30 Juni 2021
Siang-sore hari wilayah Nganjuk, Ponorogo, Kab Malang, Batu, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang
Malam hari wilayah Ponorogo, Pacitan, Terenggalek dan Sumenep.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.