Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Struktur Misterius di Reruntuhan Benteng Kota Mas Gorontalo

Kompas.com - 28/06/2021, 09:52 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com - Siapapun yang membangun Benteng Kota Mas di tepi pantai Gorontalo Utara, mereka telah menerapkan perpaduan teknologi dan kearifan lokal (local genius).

Para peneliti Balai Arkeologi menemukan teknologi pembuatan sumur yang benar-benar beradaptasi dengan kondisi lingkungan pantai, sungai dan perbukitan di sebelahnya.

"Spesi sumur dibuat dari kapur yang dibakar dan dihaluskan sebelum dicampur dengan pasir lembut. Ini berbeda dengan kondisi spesi dari  bastion dan dinding benteng," kata Agus Tri Hascaryo, geoarkeolog yang turut melakukan riset di Benteng Kota Mas, Minggu (27/6/2021).

Baca juga: Lonjakan Pasien Covid-19 di Balikpapan, Direktur RSUD Kanujoso: Tadi Malam 20 Pasien Tertahan di IGD

Lebih menarik lagi adalah sumurnya memiliki cincin selubung ganda.

Sumur ini memiliki diameter lubang 110 sentimeter, dinding cincin bagian dalam sekitar 40 sentimeter yang diaci, di luar itu dilapis dengan dinding cincin kedua setebal 43 sentimeter.

Dinding cincin bagian luar ini sepertinya tidak sama tinggi dengan cincin bagian dalam, lebih pendek, sehingga terlihat sumur ini berundak.

"Di sekeliling sumur sudah terlihat lantai yang terbuat dari spesi yang di bawahnya terdapat batu kali," kata Irna Saptaningrum, ketua tim peneliti Benteng Kota Mas.

Pada hari ke-9 penelitian, para peneliti Benteng Kota Mas terus berpacu dengan waktu untuk menemukan hal baru melengkapi informasi yang sudah ada selama ini.

Para tenaga lokal sejak pagi telah menyiapkan peralatan ekskavasi di camp penelitian, membersihkan lokasi penggalian dari dedaunan kering.

Sementara para peneliti fokus pada penggalian sekitar sumur untuk mengejar bentuk struktur misterius yang melingkari lantai sumur.

Struktur misterius ini awalnya diduga sebuah tempat lentera yang runtuh, namun sejak dibuka kotak galian berikutnya, bentuk struktur misterius ini makin menambah penasaran.

"Awalnya terlihat seperti tempat lentera, bentuknya melengkung artistik, terguling di samping sumur,"  kata Agus Tri Hascaryo.

Lengkungan struktur ini tidak berhenti di batas kotak gali, ujungnya yang melengkung menembus akar pohon aren (Arenga pinnata). 

Lengkungan struktur ini tidak berhenti di batas kotak galian, ujungnya yang melengkung menembus akar pohon aren (Arenga pinnata).

Lengkungan ini dikejar dengan membuka kotak ekskavasi di sebelah pohon aren. Di sinilah lanjutan struktur melengkung ini ditemukan dan terlihat pada kedalaman 31 cm.

Dugaan awal struktur lengkung sebagai tempat lentera runtuh, kini tanda tanya besar muncul dari balik kotak galian ukuran 75X150 cm, sesuatu yang terasa indah muncul di antara akar-akar serabut pohon aren.

"Digambarkan dalam tulisan lama masa kolonial bahwa reruntuhan benteng ini masih menyisakan kemegahannya. Ini didukung dengan hasil analisis temuan keramik oleh ibu Yusmaini Eriawati dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional yang menunjukkan penghuni di sini adalah orang berkelas," ujar Irna Saptaningrum.

Baca juga: Tegal Zona Merah, Pejabat dan Anggota DPRD Dilarang Dinas Luar dan Terima Kunjungan

Fungsi sumur dan struktur pendukungnya memang masih terus diungkap, namun setidaknya orang-orang yang membangun Benteng Kota Mas ini sangat memuliakan keindahan (estetika) dan optimalisasi fungsi dalam bentang alam Gorontalo yang unik.

Cetok dan cangkul kecil para pekerja terus mencungkil kotak galian, sesekali mereka mengamati benda yang menyembul, biasa pecahan keramik atau stoneware yang memiliki nilai informasi tinggi.

Bulu-bulu kuas juga beraksi saat membersihkan struktur yang terlihat. Dengan sabar tanah lembab dibersihkan, terlihatlah warna aslinya.

"Kehidupan orang-orang Spanyol bersifat komunal, mereka bisa ramai-ramai mandi dalam sumur yang besar ini," ucap Agus Hascaryo.

Ucapan Agus ini mengindikasikan jika Benteng Kota Mas ini dibangun oleh orang-orang Spanyol pada masa kedatangannya di Nusantara.

Dalam catatan arsip masa kolonial disebutkan benteng ini di dalamnya terdapat rumah pimpinan, pos jaga, gudang dan pemandian. Sumur ini diduga terkait dengan fasilitas pemandian.

Pembangunan permandian di dalam benteng ini menyisakan pertanyaan penting, seberapa istimewa permandian ini?

Sebab jika hanya untuk kebutuhan mandi, di sekitar benteng terdapat sungai dan air tawar/sumur yang melimpah.

Pembangunan fasilitas permandian dalam benteng ini menjadi istimewa sebab kawasan di sekitar mudah ditemukan air bersih. Mandi dan juga kesenangan lainnya dapat dilakukan di dalam benteng yang tertutup, termasuk fasilitas layanan lainnya. 

Apalagi keberadaan  benteng ini terkait dengan pertambangan emas di wilayah sebelah baratnya. Emas selalu berbawaan dengan kesenangan  di manapun berada.

Hubungan orang lokal dan bangsa barat diduga sudah lama terjalin dalam industri pertambangan emas, bahkan tambang emas  sudah lama diusahakan oleh orang-orang lokal.

Cerita kemegahan Benteng Kota Mas yang tertulis pada arsip Belanda memang membuat penasaran banyak orang.

Benteng ini telah lama runtuh, bahkan orang Belanda pada masa lalu mendeskripsikan benteng ini tinggal puing-puing.

Bahkan sebagian besar reruntuhannya digunakan untuk fondasi pembangunan rumah ibadah dan sekolah.

"Temuan sumur tua dan struktur di sekitarnya sangat menarik, ini akan memberikan informasi terkait tata ruang benteng," tutur Irna Saptaningrum.

Para peneliti Balai Arkeologi Sulawesi Utara sejak lama telah melakukan riset benteng ini, Irna Saptaningrum sendiri sudah beberapa kali memimpin riset tinggalan kolonial ini.

Hasil riset ini akan menambahkan informasi penting bagi masyarakat dan juga sumbangannya bagi ilmu pengetahuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com