Lukas, kata Rifai, juga berharap masyarakat melakukan hal yang serupa.
"Perlu ditekankan sekali lagi bahwa persoalan pengisian jabatan Wakil Gubernur Papua akan dimulai prosesnya setelah masa duka 40 hari terlewati dan koalisi partai politik pendukung Lukas Enembe-Klemen Tinal bertemu," katanya.
Terkait dugaan adanya malaadministrasi dalam penunjukan Plh Gubernur Papua, kata dia, Lukas telah merespons cepat sesuai prosedur kepada Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Tanggapi Seruan Demo soal Plh Gubernur Papua, Kapolda: Masyarakat yang Unjuk Rasa Akan Ditangkap
"Gubernur Papua meyakini Presiden Joko Widodo dikenal sebagai sosok yang memahami suara hati masyarakat Papua, dengan kearifan yang dimiliki tentu diharapkan agar dapat bijak memutuskan sesuatu yang sesuai dengan harapan dan keinginan rakyat Papua," ujarnya lagi.
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri menunjuk Sekda Papua Dance Yulian Flassy sebagi Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Papua guna menjaga kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Hal ini mengingat Gubernur Papua Lukas Enembe tengah melaksanakan pengobatan di Singapura karena sakit. Sedangkan pada 21 Mei 2021 lalu, Wakil Gubernur Klemen Tinal meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.