Beberapa artefak penting juga pernah ditemukan di desa itu. Di antaranya adalah arca kuda berkepala dua yang saling membelakangi.
Selain itu juga temuan Prasasti Paguhan berupa tiga lempengan tembaga dengan angka tahun 1388 saka.
"Arca kuda dengan inskripsi angka tahun 1282 saka itu saat ini disimpan di museum nasional," ujar Ketua PASAK Novi Bahrul Munib.
Cerita tutur berisi legenda sejarah asal usul desa yang masih terawat, dipertajam dengan penelusuran informasi. Kemudian dibukukan.
Data dan informasi tersebut kemudian dicetak pada banner besar dan ditempel di dinding untuk melengkapi koleksi museum.
Baca juga: Seekor Tapir yang Dilepasliarkan BKSDA Ditemukan di Jalan Raya, Videonya Viral
Samsudin berharap keberadaan musem menjadi penyelamat bagi benda bersejarah milik desa. Namun, yang tak kalah penting, sebagai sarana edukasi bagi warga.
Edukasi yang ia maksud, warga desa tak hanya mengetahui asal usul sejarah nenek moyang, tetapi juga kesadaran terhadap pelestarian benda bersejarah.
Pengungkapan sejarah desa juga bertujuan meneladani perjuangan hidup para pendahulunya.
"Sebagai penyemangat kepada warga bahwa Desa Bogem ini tidak hanya dikenal sebagai penghasil pertanian seperti sekarang saja. Tapi juga desa dengan sejarah kebudayaan tinggi. Kita harus meneladaninya dan menerapkan nilai-nilai luhur agar berkehidupan lebih baik ke depannya," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.