Menurut Jasman, penentuan zona Covid-19 berdasarkan 15 indikator kesehatan masyarakat.
Berikut 15 indikator Kesmas yang dipakai untuk zonasi Covid-19:
1. Penurunan jumlah kasus positif selama dua minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50 persen)
2. Jumlah kasus aktif pada pekan terakhir kecil atau tidak ada
3. Penurunan jumlah meninggal dari kasus positif selama dua minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50 persen)
4. Penurunan jumlah meninggal dari kasus ODP dan PDP selama dua minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50 persen)
5. Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS selama dua minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50 persen)
6. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang dirawat di RS selama dua minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50 persen)
7. Kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif
8. Insiden kumulatif kasus positif per 100.000 penduduk
9. Penurunan laju insidensi kasus positif per 100.000 penduduk
10. Penurunan angka kematian per 100.000 penduduk
11. Jumlah pemeriksaan sample diagnosis mengikuti standar WHO (satu orang diperiksa per 1000 penduduk per minggu) pada level provinsi
12. Jumlah pemeriksaan spesimen meningkat selama dua minggu.
13. Positivity rate kurang dari 5 persen (dari seluruh sampel diagnosis yang diperiksa, proporsi positif hanya 5 persen)
14. Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS rujukan mampu menampung lebih dari 20 persen jumlah pasien positif Covid-19
15. Jumlah tempat tidur di RS rujukan mampu menampung lebih dari 20 persen jumlah ODP, PDP, dan pasien positif Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.