JAMBI,KOMPAS.com - Delapan daerah di Provinsi Jambi menunda penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021.
Delapan daerah tersebut yaitu Kota Jambi, Kabupaten Kerinci, Merangin, Sarolangun, Bungo, Tebo, Batanghari, dan Kabupaten Tanjab Timur.
Baca juga: Ini Formasi untuk CPNS dan PPPK di Provinsi Riau Tahun 2021
Sejumlah sarjana berusia 35 tahun yang mendengar putusan itu merasa kecewa.
Baca juga: Pemprov Jateng Buka 11.648 Formasi untuk CPNS dan PPPK, Ini Rinciannya
Ini karena dalam aturan penerimaan CPNS, 35 tahun merupakan batas usia maksimal seseorang untuk mengikuti tes menjadi pegawai negeri.
"Tentu kecewa ya, karena ini harapan terakhir kita untuk mewujudkan mimpi menjadi pegawai negeri," kata Doni Arianto, guru honorer di salah satu sekolah di Jambi melalui pesan singkat, Minggu (27/6/2021).
Ia mengatakan ada banyak sarjana dari berbagai formasi yang usianya telah menginjak 35 tahun.
Dengan demikian, peluang untuk menjadi PNS sudah tertutup apabila pemerintah benar-benar menunda penerimaan CPNS dan PPPK.
Selain berharap pemerintah membuka penerimaan, Doni juga meminta pemerintah untuk tidak menerima PPPK dari kelompok guru honorer berdasarkan formasi, tapi data dapodik.
Dia berharap guru honorer yang telah terdata lebih dari tiga tahun, semua berhak ikut tes. Jika lulus, barulah ditempatkan sesuai jurusan atau formasi.
Alumni Universitas Jambi ini meminta pemerintah bijak dalam mengambil keputusan.
Setiap bulan dalam setahun selalu ada guru yang memasuki masa pensiun. Dampaknya, di berbagai sekolah, banyak guru mata pelajaran, yang mengajar di luar keahliannya.
Doni mencontohkan ada guru agama mengajar Bahasa Indonesia. Kemudian ditemukan juga guru olahraga mengajar matematika.
Selain Doni, ada Caca, sarjana yang akan menginjak usia 35 tahun pada Desember mendatang.
Sarjana Pertanian ini mengaku sudah 10 kali mengikuti tes CPNS di berbagai daerah, mulai dari ijazah SMA sampai sarjana. Namun, tak juga lulus.
"Tahun ini kesempatan terakhir. Kalau ditunda, tentu kami kehilangan kesempatan untuk menjadi PNS," kata Caca dengan nada sedih.