Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Dibuka untuk Warga, Wahana Permainan Ini Langsung Ditutup Polisi, Begini Ceritanya

Kompas.com - 27/06/2021, 16:55 WIB
Ahmad Dzulviqor,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sempat beroperasi semalam, wahana permainan yang baru saja dibuka di areal Tanah Merah Liem Hie Djung, Nunukan, Kalimantan Utara akhirnya dibubarkan dan ditutup paksa oleh polisi, Sabtu (26/6/2021) malam.

Di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di Nunukan, keberadaan wahana permainan justru mendapat izin operasi dan menimbulkan kerumunan yang dikhawatirkan menjadi kluster baru sebaran wabah Covid-19.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kalteng, Kaltim, Kaltara, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, dan Sultra 26 Juni 2021

Dimintai tanggapan atas keluarnya izin keramaian, Ketua Satgas Covid-19 Nunukan, Hj.Asmin Laura Hafid mengatakan, terbitnya perizinan sudah dikoordinasikan dengan pihak polisi, jauh sebelum wahana permainan tersebut beroperasi.

"Jauh sebelum surat (izin) terbit, asisten satu mengkomunikasikan ke Polsek. Ada point D (akan ditutup dan dibubarkan jika terjadi pelanggaran prrotokol kesehatan). Dan itu ditindak lanjuti tadi malam (26/6/2021)," ujarnya, Minggu (27/6/2021).

Baca juga: Ulah Bakal Calon Kades di Nunukan agar Diloloskan, Minta Tolong Bupati dan Anggota Dewan

Suasana wahana permainan yang baru dibuka tersebut memang sangatlah ramai.

Petugas dinas perhubungan bahkan kewalahan mengatur banyaknya warga yang memadati area permainan.

Saat itu, warga berdesak desakan dan semua tidak ingin ketinggalan menikmati wahana permainan seperti bianglala, rumah hantu atau menyaksikan pertunjukan atraksi tong gila.

Padahal, kasus penularan wabah Covid-19 di Kabupaten Nunukan mulai masif. Dalam sepekan terakhir, puluhan  telah terkonfirmasi.

Satgas Covid-19 Nunukan menduga penularan kali ini merupakan varian baru melihat prevalensi yang cukup cepat.

Sampai hari ini, tercatat ada 1.545 kasus konfirmasi. Sebanyak 1.430 pasien sembuh dan 28 orang meninggal akibat Covid-19.

Tak ada koordinasi

Sementara itu, Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar saat dikonfirmasi alasan penutupan menjawab, tidak ada koordinasi dengan Kepolisian terkait acara yang diduga memicu pelanggaran protokol kesehatan (Prokes) tersebut.

"Silahkan tanya Bupati, saya dengan Dandim walaupun selaku Wakil Ketua Satgas Daerah PC (Penanganan Covid-19) tak pernah diminta rekomendasi, makanya saya perintah kegiatan dibubarkan dan penyelenggaranya diperiksa Reksrim," jawabnya melalui pesan tertulis.

Polisi telah memasang police line di wahana permainan tersebut.

Syaiful juga berharap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Nunukan bisa tegas menegakkan Perda Nunukan Nomor 2 tahun 2021 tentang pelanggaran prokes.

"Kami berharap ada tindakan dan sanksi tegas bagi pelaksana atau pihak terkait yang terlibat khususnya tindakan dari Satpol PP," tegasnya.

Terpisah, Kasat Pol PP Nunukan Abdul Kadir mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pemanggilan bagi pengusaha dan panitia wahana permainan tersebut.

"Senin (28/6/2021) akan kita panggil semua pihak yang terlibat, karena hari ini kami libur. Kemungkinan masalah sanksi mengacu pada Perda 2 tahun 2021. Denda administrasinya Rp250.000," kata Kadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com