Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Huy Huy Si Siamang Bisa Kembali Memeluk Pohon, Burung Murai Bisa Berkicau Merdu

Kompas.com - 27/06/2021, 14:11 WIB
Jaka Hendra Baittri,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Seekor Siamang mengalami kecelakaan. Dia ditabrak sebuah kendaraan dan mengalami patah tulang.

Seseorang merawatnya selama satu tahun dan kemudian menyerahkannya ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi pada 4 Maret 2021. 

Baca juga: 3 Satwa Koleksi Taman Satwa Taru Jurug Solo Dilepaskan ke Alam Bebas

Siamang yang diberi nama nama Huy Huy itu berusia 3,5 tahun dan menjalani proses habituasi.

Baca juga: Penyiksaan Satwa Langka Simpai di Sumbar, Pelaku hingga Penyebar Video Ditangkap

 

Seperti pemberian pakan menyesuaikan perilaku di alam, dilatih mengeluarkan suara atau long call, dan disatukan dengan jantan. 

Pada Selasa (22/6/2021) Huy Huy dimasukkan ke dalam sebuah kotak yang diangkat dengan susah payah oleh Sahron, kepala tempat penyelamatan satwa milik BKSDA Jambi bersama timnya.

Mereka masuk ke area Taman Nasional Kerinci Seblat, tepatnya di Bukit Tapan. Mereka melewati jalan bebatuan dan penuh dedaunan berukuran besar dan sesekali di tanah tersebut mengalir genangan kecil.

Sahron dan dua stafnya melewati sungai dan mengangkat kotak tempat Huy Huy dan dua siamang lainnya ke lokasi yang lebih tinggi.

Mereka berada sekitar 500 meter dari jalan raya. Semakin ke dalam hutan, indikasi keberhasilan pelepasliaran Siamang akan semakin baik.

Saat dibuka pintu kotak tersebut, Huy Huy langsung naik ke pohon terdekat.

Sedangkan Siamang lain menaiki kotak, kemudian melihat kerumunan manusia yang menyodorkan gawai mereka dan lensa kamera untuk mengambil potret dirinya. Tentu saja siamang tersebut bingung.

“Siamangnya kayaknya nangis,” kata seorang yang melihat pelepasliaran Siamang.

Siamang masih melihat kerumunan manusia. Dia perlahan memanjat dahan terdekat dan jatuh dua kali.

Namun, saat semua manusia yang menontonnya pergi satu per satu, siamang itu pun memanjat ke pohon yang lebih tinggi. Dia menyusul Huy Huy yang telah menunggunya.

Selain Huy Huy dan dua siamang lainnya, ada 26 satwa yang juga dilepasliarkan.

Satwa-satwa yang dilepasliarkan itu di antaranta dua ekor kukang (Nycticebus coucang) dan satu seekor tapir (Tapirus indicus).

Satu ekor Tapir (Tapirus indicus) dilepasliarkan di Taman Nasional Kerinci Seblat pada Selasa (22/6/2021) setelah menjalani ha ituasi selama dua hari.KOMPAS.COM/JAKA HB Satu ekor Tapir (Tapirus indicus) dilepasliarkan di Taman Nasional Kerinci Seblat pada Selasa (22/6/2021) setelah menjalani ha ituasi selama dua hari.

Pihak BKSDA juga melepaskan 20 burung murai dari penangkar di Jambi.

Hewan-hewan ini sebelumnya diserahkan warga ke Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi.

Legalitas penangkar

Ada 20 burung murai batu yang dilepasliarkan dari 20 penangkar di Jambi.

Diketahui banyak penangkar burung murai batu yang belum mendapatkan izin dari BKSDA Jambi.

Lukman, salah satu penangkar burung murai dari Tanjung Jabung Timur turut yang hadir dalam pelepasliaran mengatakan, penangkar murai ada sekitar 300-an orang. Namun, sangat sedikit yang mengurus izin penangkaran.

“Dengan adanya izin penangkaran, legalitas saat mengirim ke mana pun ada dokumen jalannya. Apalagi kalau barang yang dilindungi,” katanya.

Pengolah Data BKSDA Jambi Putra mengatakan, hanya 24 penangkar yang mengurus izin ke BKSDA Jambi.

“Tapi 14 izin belum keluar,” kata Putra.

Sosialisasi

Kepala Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi Sahron mengatakan, BKSDA Jambi sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang satwa yang dilindungi.

“Dari hasil tersebut masyarakat yang merasa memiliki, memelihara selama ini menyerahkan secara sukarela ke BKSDA berupa tapir satu ekor, siamang tiga ekor, dua ekor kukang, dan satu ekor kucing hutan,” katanya.

Beberapa satwa ini punya sifat jinak karena sempat dirawat oleh warga.

Proses pengangkatan Siamang ke Taman Nasional Kerinci Seblat, pada  Selasa (22/6/2021) oleh tim BKSDA Jambi.KOMPAS.COM/JAKA HB Proses pengangkatan Siamang ke Taman Nasional Kerinci Seblat, pada Selasa (22/6/2021) oleh tim BKSDA Jambi.

 

“Kalau kita lakukan lepas liar langsung, maka satwa akan stres dan tidak bisa beradaptasi. Jadi kita kembalikan ke TPS dan telah dilakukan perawatan dan diberikan pakan-pakan yang seimbang selama tujuh bulan,” katanya.

"Setelah dipertimbangkan bahwa satwa ini bisa dilepasliarkan, maka kami lepas liarkan. Terkait pertimbangan tempat pelepasliaran di TNKS, berdasarkan rekomendasi Balai Besar TNKS. Karena di sini adalah habitatnya satwa seperti kukang, siamang, tapir, dan itu sudah dievaluasi oleh balai besar TNKS,” kata Sahron menambahkan.

Kepala BKSDA Jambi Rahmad Saleh mengatakan, kegiatan ini telah menjalani rangkaian tahapan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Salah satunya melewati pemeriksaan medis dengan tetap mengikuti teknis pelepasliaran sesuai Surat Edaran Jendral KSDAE di masa pendemi Covid-19.

Dalam aturan itu, satwa liar yang dinyatakan sehat layak untuk dilepasliarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Regional
Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Regional
Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Regional
Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Regional
Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com