JAMBI, KOMPAS.com - Seekor Siamang mengalami kecelakaan. Dia ditabrak sebuah kendaraan dan mengalami patah tulang.
Seseorang merawatnya selama satu tahun dan kemudian menyerahkannya ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi pada 4 Maret 2021.
Baca juga: 3 Satwa Koleksi Taman Satwa Taru Jurug Solo Dilepaskan ke Alam Bebas
Siamang yang diberi nama nama Huy Huy itu berusia 3,5 tahun dan menjalani proses habituasi.
Baca juga: Penyiksaan Satwa Langka Simpai di Sumbar, Pelaku hingga Penyebar Video Ditangkap
Seperti pemberian pakan menyesuaikan perilaku di alam, dilatih mengeluarkan suara atau long call, dan disatukan dengan jantan.
Pada Selasa (22/6/2021) Huy Huy dimasukkan ke dalam sebuah kotak yang diangkat dengan susah payah oleh Sahron, kepala tempat penyelamatan satwa milik BKSDA Jambi bersama timnya.
Mereka masuk ke area Taman Nasional Kerinci Seblat, tepatnya di Bukit Tapan. Mereka melewati jalan bebatuan dan penuh dedaunan berukuran besar dan sesekali di tanah tersebut mengalir genangan kecil.
Sahron dan dua stafnya melewati sungai dan mengangkat kotak tempat Huy Huy dan dua siamang lainnya ke lokasi yang lebih tinggi.
Mereka berada sekitar 500 meter dari jalan raya. Semakin ke dalam hutan, indikasi keberhasilan pelepasliaran Siamang akan semakin baik.
Saat dibuka pintu kotak tersebut, Huy Huy langsung naik ke pohon terdekat.
Sedangkan Siamang lain menaiki kotak, kemudian melihat kerumunan manusia yang menyodorkan gawai mereka dan lensa kamera untuk mengambil potret dirinya. Tentu saja siamang tersebut bingung.
“Siamangnya kayaknya nangis,” kata seorang yang melihat pelepasliaran Siamang.
Siamang masih melihat kerumunan manusia. Dia perlahan memanjat dahan terdekat dan jatuh dua kali.
Namun, saat semua manusia yang menontonnya pergi satu per satu, siamang itu pun memanjat ke pohon yang lebih tinggi. Dia menyusul Huy Huy yang telah menunggunya.
Selain Huy Huy dan dua siamang lainnya, ada 26 satwa yang juga dilepasliarkan.
Satwa-satwa yang dilepasliarkan itu di antaranta dua ekor kukang (Nycticebus coucang) dan satu seekor tapir (Tapirus indicus).