SURABAYA, KOMPAS.com - Jumlah keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 di Surabaya kini menyentuh angka 87 persen.
Hal itu disebabkan kasus Covid-19 di Kota Surabaya terus melonjak.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, saat ini banyak pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit.
"Bed occupancy rate (BOR) bagi pasien Covid-19 di Surabaya saat ini mencapai 87 persen," kata Eri di Surabaya, Minggu (27/6/2021).
Baca juga: PPKM Mikro Diperpanjang, Kebijakan SIKM Kini Berlaku di Surabaya
Ia menegaskan bahwa saat ini adalah waktunya Surabaya bangkit bersama seperti dulu untuk menangani penyebaran Covid-19.
Eri mengetahui pasti setiap harinya pasien terus berdatangan ke setiap rumah sakit di Surabaya.
Karena itu, ia memastikan tak akan menutupi data maupun lonjakan kasus di Surabaya.
"Saya tidak akan tutupi kejadiannya. Pasien banyak di rumah sakit," ujar Eri.
Baca juga: Ular Nyaris Merambat ke Tangan Perempuan Ini Saat Kendarai Motor, Bermula Parkir Dekat Pohon
Berdasarkan data dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id, per Sabtu (26/6/2021), setidaknya ada 10 kamar ICU tekanan negatif dengan ventilator, 2 ICU tekanan negatif tanpa ventilator, 3 ICU tanpa tekanan negatif dengan ventilator.
Kemudian, 4 kamar PICU (Pediatric untuk anak), 17 kamar NICU (khusus bayi 28 hari), 80 kamar isolasi tekanan negatif, dan 42 kamar isolasi tanpa tekanan negatif.
Sementara itu, untuk kamar isolasi Covid-19 di Hotel Asrama Haji Surabaya, terdapat 128 kamar kosong di gedung Zam-zam, 75 kamar kosong di Gedung Shofa, 84 kamar kosong di Gedung Hall E1, 115 kamar kosong di Gedung Hall E2.
Per Jumat (25/6/2021), terdapat 418 kasus aktif Covid-19 yang dirawat di seluruh Rumah Sakit di Surabaya, 31 di antaranya merupakan kasus baru.
Baca juga: Semua RS di Pamekasan Sudah Tak Bisa Menerima Pasien Covid-19 karena Tak Ada Ruang Isolasi