YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penularan Covid-19 pada anak-anak di DIY semakin melonjak.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menilai, fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) untuk merawat pasien Covid-19 anak-anak masih kurang.
Ketua IDAI DIY, dr Sumadiono mencontohkan, fasyankes yang dimaksud adalah tempat tidur Intensive Care Unit (ICU) untuk merawat pasien Covid-19 anak.
“Tidak semua rumah sakit memiliki ICU untuk anak,” katanya saat jumpa pers melalui daring, Sabtu (26/6/2021).
Baca juga: 4.980 Anak di Bali Positif Covid-19, Diduga Terpapar Saat di Luar Rumah
Sumadiono memaparkan, selain kurangnya ICU untuk merawat pasien Covid-19 anak-anak, masalah lain adalah Sumber Daya Manusia (SDM).
Dia menilai, tenaga dokter anak yang menangani Covid-19 juga masih kurang.
“Selain itu tidak semua rumah sakit memiliki SDM baik itu dokter dan perawat, serta fasilitas lengkap untuk melayani pasien covid anak,” kata dia.
Kondisi ini diperparah dengan jumlah ruang perawatan untuk Covid relatif penuh dengan pasien dewasa.
Jumlah dokter dan perawat serta tenaga nonmedis di fasyankes juga mulai menurun karena terpapar covid.
“Selain itu juga obat untuk covid seperti antivirus, anti IL-6, juga terapi penunjang seperti oksigen sekarang ini mulai menipis karena peningkatan jumlah pasien," katanya.
Baca juga: 253 Anak di Kota Malang Positif Covid-19, dari Mana Penularannya?
“Total di DIY jumlah tempat tidur kritikal 140 sekarang terpakai 115,” kata dia.
Sedangkan untuk tempat tidur nonkritikal di DIY total sebanyak 1.145.
“Tempat tidur non kritikal di DIY total sebanyak 1.145 sudah terisi sebanyak 948,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.