Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekor Baru, Minggu Ketiga Juni, 708 Anak di Yogyakarta Tertular Covid-19

Kompas.com - 26/06/2021, 20:36 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penularan Covid-19 pada anak-anak di DIY tercatat paling tinggi pada tanggal 20 Juni. Data tersebut merupakan catatan kasus mingguan yang dihimpun oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DIY.

Ketua IDAI DIY, dr Sumadiono menjelaskan pada minggu ketiga bulan Juni kasus penularan Covid-19 di DIY tercatat sebanyak 708 kasus, sehingga menjadi kasus tertinggi selama pandemi Covid-19.

“Ya, ada lonjakan kasus Covid pada anak di DIY. Tertinggi per tanggal 20 Juni 2021 ada tambahan kasus baru sebanyak 708, sebelumnya pada tanggal 13 Juni 2020 kenaikan kasus sebanyak 436. Minggu-minggu sebelumnya tambahan kasus baru rata-rata 257 kasus per minggu,” katanya saat jumpa pers dengan awak media secara daring, Sabtu (26/6/2021).

Baca juga: IDAI: 30 Persen Anak Meninggal Dunia akibat Covid-19 Berusia 10-18 Tahun

Dia mengungkapkan kasus penularan Covid pada anak mulai naik di DIY sejak Desember 2020. Kasus sempat turun perlahan sampai dengan  awal April 2021 dan mulai naik kembali hingga sekarang.

“BIla dilihat dari angka jumlah penambahan kasus dari awal April sampai dengan akhir Mei 2021 ada fluktuasi naik turun, kemudian naik terus per minggu sejak awal Juni 2021 sampai sekarang,” ungkapnya.

Secara total kasus Covid-19 pada anak-anak di DIY mencapai 6.663 atau 12,7 persen dari seluruh kasus penularan Covid-19 di DIY.

Baca juga: Waspada Ini Gejala Covid-19 pada Anak yang Terinfeksi Varian Delta

DIY urutan kelima kasus Covid-19 pada anak

Dengan kondisi seperti ini DIY menjadi urutan ke 5 dari seluruh provinsi di Indonesia dalam jumlah kasus Covid-19 pada anak-anak. Ditambah lagi jumlah warga DIY cenderung sedikit jika dibanding dengan daerah lain, sehingga kasus Covid-19 di DIY bisa dikategorikan tinggi.

“Dengan bertambahnya kasus Covid-19 secara tajam berarti sumber penularan semakin banyak dan anak-anak menjadi berisiko tinggi tertular dibanding dengan sebelumnya,” ungkap Sumadiono.

 

Tingkat keparahan Covid-19 pada anak di Yogyakarta rendah

Sumadiono atau akrab disapa Suma mengatakan, Case Fatality Rate (CFR) anak-anak yang terpapar Covid-19 di DIY cenderung rendah yaitu 0,09 persen. Dia menegaskan walaupun angka kematian akibat Covid pada anak rendah, yang perlu diperhatikan adalah anak dapat menularkan virus corona ke orang lain.

“Alhamdulillah cukup rendah, yaitu 0.09 persen. Walaupun keparahan dan kematian akibat Covid-19 pada anak rendah tetapi jika anak terkonfirmasi positif dapat menularkan kepada orang lain, ” katanya.

Melihat kasus semakin naik IDAI memberikan rekomendasi kepada pemerintah DIY yakni menunda sekolah tatap muka, imunisasi untuk penyakit lain tetap dilakukan, orang sakit dilarang mengasuh anak, jika anak sakit diharapkan konsultasi dengan dokter secara daring, jika beraktivitas di  luar rumah hindari area dengan ventilasi tertutup, dan memantau tumbuh kembang anak.

“Selain itu tegakkan protokol kesehatan 6 M yaitu memakai masker dengan benar, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, menjaga pola makan sehat, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan.” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com