Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksara dan Bahasa Nusantara Harus Bertahan di Era Revolusi Industri 4.0

Kompas.com - 26/06/2021, 20:28 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Bali jadi tuan rumah acara Southeast Asia – Internet Governance Forum (SEA-IGF) pada 11-12 Agustus 2021 mendatang. Forum ini untuk membahas isu dan solusi atas tata kelola internet masing-masing negara di Asia Tenggara.

SEA-IGF tahun ini mengambil tema “Transformasi Digital di Asia Tenggara”.
Indonesia melalui

Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) ingin mengusung bahasan mengenai pentingnya digitalisasi aksara dan bahasa nusantara di tengah maraknya penggunaan internet.

Ketua Pandi Yudo Giri Sucahyo mengatakan, saat ini muncul inisiatif untuk mempertahankan nilai-nilai budaya lokal seperti aksara nusantara agar masyarakat sadar akan besarnya peninggalan budaya yang diwariskan leluhur.

Baca juga: Aksara Bali di Proyek Rp 22 Miliar Alun-alun Gianyar Keliru

Aksara Nusantara dirasa perlu dinamis mengikuti perkembangan jaman agar dapat dilestarikan dan bisa digunakan di platform digital.

"Hingga saat ini sudah ada aksara yang telah didigitisasi agar dapat ditampilkan pada platform digital seperti PC, Handphone dan perangkat lainnya, yaitu aksara Bali, Batak, Bugis, Jawa, Makasar, Rejang, dan Sunda,” kata Yudho melalui rilis ke Kompas.com, Sabtu (26/6/2021).

Pandi sendiri dalam SEA-IGF akan menampilkan tema “Back to the Future: Indigenous Languages and Characters in the Industry 4.0 era.”

Baca juga: Sultan Usulkan Digitalisasi Aksara Jawa ke Kominfo

Tema itu untuk memberikan bukti keberadaan kebudayaan tutur dan tulis yang berkembang di Indonesia pada masa lalu. Kemudian, menggaungkannya kembali agar masyarakat awam bisa mengetahui sejarah aksara di nusantara, walau era sudah bergeser ke era revolusi industri 4.0 yang mementingkan penggunaan internet di segala lini. 

"Ini menjadi sangat penting terutama selama pandemi saat ini di mana hampir setiap aktivitas fisik telah bergeser ke ruang virtual. Memastikan akses teknologi yang merata melalui era industri saat ini, salah satu pilar pentingnya dengan menggali Aksara Nusantara dan karakteristik yang merupakan harta karun bangsa, untuk ditetapkan sebagai Bahasa telekomunikasi lainnya yang bisa menjadi standar di Negara maupun secara Internasional,” ujar Yudho.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com