YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Lagu "Gugur Bunga" berkumandang di RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
Lagu ini dinyanyikan oleh para tenaga kesehatan (nakes) dan beberapa pengunjung di RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
Mereka bernyanyi lagu Gugur Bunga untuk mengantarkan kepergian Sri Rejeki Handayaningsih (53). Sri merupakan salah satu tenaga kesehatan di RSUP dr Sardjito yang gugur setelah terpapar Covid-19.
"Ya, kemarin dirawat memang karena Covid-19. Iya ada komorbid," ujar Kasubag Hukum dan Humas RSUP dr Sardjito Yogyakarta Banu Hermawan, Jumat (25/6/2021).
Baca juga: BOR 93,91 Persen, Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RSUD Wonogiri Tersisa 3
Setelah sempat dirawat, pada Jumat (25/6/2021) pukul 01.27 WIB, Sri mengembuskan napas terakhirnya di RSUP dr Sardjito Yogyakarta. Selama ini bertugas sebagai operator instrumen bedah di RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
"Operator instrumen bedah yang melayani di kamar operasi," ungkapnya.
Menurut Banu, awalnya acara pelepasan jenazah dilakukan dengan sambutan dari Direktur RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
Namun, para tenaga kesehatan yang bersimpati turut mengantarkan kepergian almarhum.
Para tenaga kesehatan berdiri memanjang di jalan di kompleks RSUP dr Sardjito Yogyakarta. Mereka kemudian secara spontan menyanyikan lagu Gugur Bunga.
"Teman-teman perawat yang simpati ikut serta juga mengantarkan, karena harus prokes mereka berjajar sampai memutari rumah sakit dan menyanyikan 'Gugur Bunga', ya spontanitas," ungkapnya.
Baca juga: Mantan Wali Kota Solo FX Rudy Positif Covid-19, Diduga Tertular di Jakarta
Tak hanya tenaga kesehatan, para keluarga pasien di RSUP dr Sardjito Yogyakarta juga turut serta menyanyikan Gugur Bunga untuk menghantarkan kepergian Sri Rejeki Handayaningsih (53).
"Kebetulan banyak pasien dan pengunjung ikut melepas kepergian jenazah dengan ikut menyanyikan Gugur Bunga, menangis semua," urainya.
Suami Sri juga terpapar Covid-19 dan lebih dulu meninggal dunia.
"Yang sakit duluan Covid-19 suaminya, meninggal tiga hari yang lalu," urainya.
Banu menuturkan, para tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Risiko para tenaga kesehatan terpapar Covid-19 juga besar.
"Perjuangan harus dilanjutkan walaupun risiko sampai meninggal dunia. Tetap semangat di kondisi yang seperti ini, terus berjuang untuk membantu masyarakat," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.