SEMARANG, KOMPAS.com - Obat ivermectin ramai diperbincangkan, setelah Menteri BUMN Erick Thohir umumkan penggunaan obat ini sebagai terapi Covid-19.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih menunggu izin dari BPOM, sejauh mana efikasi obat anti parasit itu bisa digunakan untuk pasien Covid-19.
"Saya masih nunggu izin dari BPOM-nya, udah keluar apa belum, efektivitasnya bagaimana. Saya sih tidak membuat berpolemik ya," ujar Ganjar kepada wartawan, Jumat (25/6/2021).
Baca juga: Ivermectin yang Diklaim Ampuh Tangkal Covid-19 Dibagikan di Kota Semarang
Menurutnya, bukan tidak mungkin ada juga penggunaan obat lainnya yang mampu menekan jumlah penderita Covid-19.
"Kalau itu bisa mengobati ya siapa tahu ternyata ada temuan lain apakah ini terkait dengan bakteri yang di pneomomia itu urusan medis," ucapnya.
Jika terbukti ampuh, Ganjar mendukung terapi obat tersebut sebagai bagian dari upaya untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di wilayahnya.
"Sekarang tinggal otoritasnya saja yang mengambil apa keputusannya bahwa kalau itu keputusannya bagus bisa mengobati maka kita lakukan," katanya.
Kendati demikian, sejauh yang ia tahu memang belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit yang bersumber dari virus.
"Tapi sebagai obat setahu saya virus tidak ada obatnya ya mungkin symtompnya aja yang diobati," jelasnya.
Baca juga: 5.757 RT di Jateng Zona Merah Covid-19, Ganjar: Langsung Lockdown Saja
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo menyebutkan, obat Ivermectin masih dalam tahap penelitian untuk membuktikan tingkat keamanan dan efek sampingnya.
"Namanya penelitian ya ada yang sembuh ada yang tidak. Tapi kalau sembuhnya lebih banyak ya itu bisa dipakai. Akan diteliti lebih jauh keamanannya, efek sampingnya. Setelah itu kalau lolos akan dikeluarkan izin edar dari BPOM," katanya.
Yulianto mengatakan, dinas kesehatan menyerahkan penggunaan obat tersebut di bawah otoritas kesehatan dengan pengawasan dokter.
"Saya serahkan dokternya, karena tetap harus di bawah pengawasan dokter untuk penggunaannya. Tanggung jawabnya dokter masing-masing," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.