Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

75 Dokter di Surabaya Terkonfirmasi Positif Covid-19

Kompas.com - 25/06/2021, 15:00 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sedikitnya terdapat 75 dokter di Surabaya terkonfirmasi positif Covid-19.

Puluhan dokter terjangkit Covid-19 saat kasus mulai meningkat setelah libur panjang Lebaran.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya dr Brahmana Iskandar mengatakan, dari 75 dokter yang positif Covid-19, 17 orang menjalani perawatan di rumah sakit.

Kemudian, 58 di antaranya melakukan isolasi mandiri dan dua orang telah dinyatakan gugur atau meninggal dunia.

"Sampai dengan kemarin, ada 75 dokter yang sedang terpapar. 17 di RS, 58 isolasi mandiri," kata Brahmana, saat dikonfirmasi, Jumat (25/6/2021).

Baca juga: Kronologi Gubernur Jatim Khofifah 2 Kali Terinfeksi Covid-19, Hanya Berjarak 5 Bulan

Dia menuturkan, 58 dokter yang menjalani isolasi mandiri memiliki gejala ringan.

Adapun 17 dokter yang dirawat di rumah sakit bergejala sedang dan perlu diobservasi lebih lanjut.

"Yang di rumah sakit perlu observasi, kalau yang isolasi mandiri enggak ada gejala, ringan," ujar Brahmana.

Banyaknya jumlah dokter yang terpapar Covid-19 merupakan dampak meningkatnya jumlah kasus setelah libur Lebaran.

Dengan meningkatnya jumlah kasus usai Lebaran, risiko dokter terpapar semakin berlipat.

"Jadi risiko (terpapar) dokter dobel, bisa dari aktivitas sosial, bisa dari aktivitas medis. Kalau masyarakat hanya dari aktivitas sosial, kalau dokter dari aktivitas sosial dan aktivitas medis. Dobel perannya," kata Brahmana.

"Kalau secara sederhana, kasus meningkat risiko terpapar juga meningkat. Jadi, kan itu sesuatu yang lumrah," ujar Brahmana.

Kunci untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, kata dia, yakni semua elemen masyarakat menaati betul protokol kesehatan (prokes).

Jika masih banyak masyarakat mengabaikan prokes, ia khawatir akan banyak dokter yang terpapar Covid-19.

Dampaknya, efektivitas penanganan pandemi di Surabaya pun juga akan terpengaruh.

Terlebih lagi, kata Brahmana, keterisian rumah sakit di Suranaya sudah mulai penuh.

Di sisi lain, jumlah dokter dan tenaga kesehatan juga semakin menyusut karena sudah banyak yang terpapar Covid-19.

"Kuncinya satu, sumber krannya harus disetop. Saya enggak tahu, bukan otoritas kami itu. Kan dokter itu tidak dalam kapasitas menyetop jumlah krannya. Nah, itu kami bisanya tolong krannya disetop. Karena kapan pun kami perbanyak tempat tidur, kami perbanyak dokter, kalau krannya tambah banyak, enggak akan pernah nutup sampai kapan pun," kata Brahmana.

 

"Kalau masyarakat enggak taat prokes, semua enggak taat prokes, mau diguyur sampai kapan, seberapa pun jumlah dokter yang ada enggak akan pernah cukup dong," ujar dia.

Ia menyebut, semua peralatan medis bisa terus ditambah untuk menangani pandemi.

Namun, dengan jumlah tenaga kesehatan yang terus berkurang karena terpapar Covid-19 akan mengganggu pelayanan kesehatan.

"Alat itu bisa cepat ditambah, beli mungkin gampang ya. Dokter nyetaknya gimana?" kata dia.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan untuk meminimalisasi risiko terjadinya penularan Covid-19.

Baca juga: KKB Serang Pekerja Bangunan di Yahukimo Pakai Senjata Rampasan dari Anggota TNI yang Gugur

"Kuncinya berarti, pesannya kepada masyarakat ayo sama-sama krannya disetop. Kran disetop itu artinya ayo taati prokes betul-betul sesuai anjuran pemerintah," ujar dia.

Meskipun beberapa masyarakat sudah menjalani vaksinasi, tak ada istilah mereka bebas lepas masker dan abai terhadap prokes.

"Vaksin kan bukan syarat untuk lepas masker dan lain-lain. Apalagi, jumlah orang yang sudah divaksin se-Indonesia ini masih sedikit," kata Brahmana.

Sampai dengan hari ini, ia mengaku masih menunggu update terbaru jumlah dokter yang terpapar Covid-19 di Surabaya.

Mengingat kasus terus meningkat beberapa hari terakhir, dokter yang terpapar Covid-19 dimungkinkan akan terus bertambah.

"Pasti akan bertambah terus. Logika sederhana yang sakit tambah banyak, kemungkinan terpapar juga semakin besar," tutur Brahmana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com