Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panti Asuhan Dipalak Preman, Pengelola Tak Mau Melaporkan dan Malah Tawarkan Bantuan

Kompas.com - 25/06/2021, 14:48 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah panti asuhan di Kota Padang, Sumatera Barat, menjadi korban pemalakan oleh sejumlah preman.

Dalam menjalankan aksinya, pelaku tak jarang merampas barang pemberian dari para donatur yang diperuntukan bagi anak-anak di panti tersebut.

Panti asuhan yang menjadi korban pemalakan itu salah satunya adalah Panti Thafidz Jasmine Nabila Inayah yang berlokasi di Ulak Karang Utara, Padang.

Saat dikonfirmasi, pemimpin dan pengelola Panti Asuhan Thafidz Jasmine Nabila Inayah, Dewi Melinda membenarkannya.

Baca juga: Sempat Ditahan di Kantor Polisi, 2 Preman Pemalak Penghuni Panti Asuhan Dibebaskan

Pelaku yang mengaku sebagai ketua pemuda setempat, kata Dewi, diketahui berulang kali mendatangi pantinya dan selalu merampas barang pemberian para donatur.

Meski demikian, pihaknya menolak melaporkan kasus tersebut ke polisi dan memilih untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat.

Agar kejadian serupa tidak terulang, pihaknya juga menawarkan bantuan kepada pelaku jika memang kondisi ekonominya kekurangan.

"Kalau dia butuh, insya Allah kita bantu. Misalnya, dia kurang mampu tak sanggup biayai anaknya, masukan anaknya ke panti. Nanti kita beri makan karena warga dhuafa di sini kami bantu. Di sini tidak dibatasi anak-anak untuk makan," tutur Dewi.

Baca juga: Gara-gara Terlilit Utang, Oknum Polisi Bakar Istrinya hingga Tewas

Pelaku sempat ditangkap, tapi sudah dibebaskan

Informasi terkait kasus pemalakan terhadap sejumlah panti asuhan itu diketahui sempat viral di media sosial.

Selain Panti Thafidz Jasmine Nabila Inayah, kejadian serupa ternyata juga dialami Panti Rumah Singgah.

Menyikapi informasi itu, polisi setempat langsung turun tangan.

Dua orang pelaku pemalakan berinisial A (39) dan AM (47) sempat diamankan atas kasus premanisme tersebut.

Baca juga: Keselamatan Para Penghuni Panti Asuhan di Padang Terancam jika Tak Beri Setoran ke Preman

Namun demikian, kedua pelaku akhirnya dibebaskan karena tidak ada laporan dari pihak korban.

"Saat ini sudah dipulangkan, karena mengamankan orang 1x24 jam. Kecuali korban melakukan penuntutan karena mengalami kerugian," kata Kapolsek Padang Utara AKP Nahri Sukra dikutip dari Tribunpadang, Kamis (24/6/2021).

"Jadi korban tidak membuat laporan polisi dan tidak akan menuntut. Barang buktinya cuma delapan botol minuman Fanta," ujar Nahri menambahkan.

Editor : David Oliver Purba

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Panti Asuhan di Padang Dipalak Preman, Pengelola: Kalau Nggak Dikasih, Tak Jamin Panti Aman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Regional
Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Regional
Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Regional
Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Regional
Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Regional
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Regional
Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Regional
Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Regional
Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Regional
Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Regional
Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com