Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Sumur Tua di Reruntuhan Benteng Kota Mas

Kompas.com - 25/06/2021, 14:15 WIB
Rosyid A Azhar ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Sejumlah peneliti menemukan struktur  sumur tua di kawasan reruntuhan Benteng Kota Mas di Desa Cisadane, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Jumat (25/6/2021).

Sumur tua ini merupakan bagian dari dalam benteng. Diameternya mencapai 2,8 meter yang di sekitarnya terdapat struktur, termasuk lantai dan reruntuhan.

Irna Saptaningrum Ketua Tim Peneliti Balai Arkeologi Sulawesi Utara mengatakan temuan sangat menarik karena Benteng Kota Mas merupakan benteng pertahanan militer yang juga berfungsi sebagai permukiman.

Baca juga: Menelusuri Jejak Benteng De Hersteller yang Dibangun dari Reruntuhan Candi

Menurutnya ada dua tipe benteng, pertama adalah benteng yang hanya berfungsi sebagai bangunan pertahanan militer dan kedua adalah benteng yang fungsinya untuk pertahanan dan juga permukiman.

Irna menunjukkan Benteng Orange yang letaknya tidak jauh dari Benteng Kota Mas merupakan benteng jenis pertahanan saja. Dua benteng diduga berasal dari masa yang berbeda.

“Dari informasi lama digambarkan jika Benteng Kota Mas memiliki beberapa bangunan di dalamnya seperti rumah pimpinan, pos jaga, gudang dan permandian,” kata Irna Saptaningrum.

Irna Saptaningrum belum bisa memastikan temuan sumur tua ini merupakan bagian dari permukiman atau pemandian.

Baca juga: Soekarno, Raden Wijaya dan Blitar: Menengok Reruntuhan Monumen Pendiri Majapahit

Dari sumber lama digambarkan bahwa Benteng Kota Mas merupakan benteng batu yang luas, dindingnya tersusun dari batu karang dengan tebal satu depa, sedangkan tingginya mencaoai empat hasta.

Rumah petinggi, pos jaga, gudang, dan permandian yang ada di dalam benteng dijelaskkan terbuat dari batu karang.

Sementara masyarakat yang tinggal di luar benteng membangun rumah dari kayu atau bambu.

Temuan sumur ini tidak jauh dari reruntuhan sebuah bastion besar bersudut delapan.

Bastion merupakan bagian sudut benteng yang lebih tinggi, berfungsi untuk mengintai atau pengawasan dan menempatkan senjata.

“Bahan struktur sumur sebagian besar dari terumbu karang, ada juga andesit,” kata Agus Tri Hascaryo seorang Geo-arkeolog anggota tim peneliti.

Baca juga: Menhub Sebut Pengembangan Pelabuhan Anggrek Gorontalo Gunakan Skema KPBU

Sebagai benteng yang berfungsi sebagai kawasan permukiman, Benteng Kota Mas memiliki 2 akses masuk-keluar penghuninya.

Akses ini berada di sisi barat berupa gerbang besar yang dapat disaksikan hingga sekarang.

Di sisi timur terdapat gerbang yang lebih kecil, tapi keberadaannya sudah tidak ditemukan lagi.

Baca juga: Rencana Tambang Emas di Sangihe dan Benteng Terakhir Burung Niu yang Dianggap Punah Seabad Lalu

Ekskavasi Benteng Kota Mas ini merupakan riset intensif yang ketiga yang dilalukan Irna Saptaningrum dari Balai Arkeologi Sulawesi Utara, instansi ini memiliki wilayah kerja di 3 daerah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com