Temuan sumur ini tidak jauh dari reruntuhan sebuah bastion besar bersudut delapan.
Bastion merupakan bagian sudut benteng yang lebih tinggi, berfungsi untuk mengintai atau pengawasan dan menempatkan senjata.
“Bahan struktur sumur sebagian besar dari terumbu karang, ada juga andesit,” kata Agus Tri Hascaryo seorang Geo-arkeolog anggota tim peneliti.
Baca juga: Menhub Sebut Pengembangan Pelabuhan Anggrek Gorontalo Gunakan Skema KPBU
Sebagai benteng yang berfungsi sebagai kawasan permukiman, Benteng Kota Mas memiliki 2 akses masuk-keluar penghuninya.
Akses ini berada di sisi barat berupa gerbang besar yang dapat disaksikan hingga sekarang.
Di sisi timur terdapat gerbang yang lebih kecil, tapi keberadaannya sudah tidak ditemukan lagi.
Baca juga: Rencana Tambang Emas di Sangihe dan Benteng Terakhir Burung Niu yang Dianggap Punah Seabad Lalu
Ekskavasi Benteng Kota Mas ini merupakan riset intensif yang ketiga yang dilalukan Irna Saptaningrum dari Balai Arkeologi Sulawesi Utara, instansi ini memiliki wilayah kerja di 3 daerah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.