Bentuk Kehati-hatian
Menurut Jekek, tingginya jumlah pasien yang dimakamkan dengan prosedur Covid-19 wujud dari antisipasi dan kehatian-hatian pemerintah untuk memutus mata rantai penularan corona.
“Kalau ada pertanyaan publik dengan banyaknya pemakaman prosedur Covid-19. Itulah bentuk kehati-hatian Pemkab Wonogiri. Kehati-hatian mengambil satu sikap dan kebijakan terhadap tren yang saat sekarang menjadikan Wonogiri masuk zona merah,” kata Jekek.
Baca juga: Perjuangan Relawan di Wonogiri Makamkan Pasien Covid-19, Jalan 1 Km hingga Susuri Sungai
Ia mencontohkan pemerintah mengambil sikap memakamkan seseorang dengan prosedur Covid-19 lantaran saat meninggal hasil swab test PCR-nya belum diumumkan hingga pasien tutup usia mengarah pada gejala Covid-19.
“Kami membuat kebijakan bila ada warga yang meninggal dengan mengarah pada covid-19 saat status resmi belum dipastikan maka kita akan gunakan protokol covid-19,” jelas Jekek.
Banyaknya pasien yang masuk ke rumah sakit dalam kondisi kritis, kata Jekek, menunjukkan adanya keterlambatan warga memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Selain itu, karena masyarakat dianggap belum memahami utuh tentang bahayanya Covid-19.
Baca juga: Anak Tolak Bawa ke RS, Lansia Penderita Covid-19 di Kota Tegal Meninggal Saat Isolasi Mandiri
Untuk itu, Jekek meminta warga bila mengalami gejala terinfeksi Covid-19 segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Pasalnya Pemkab Wonogiri sudah menyiapkan sarana untuk pemeriksaan, perawatan dan pengobatan bagi pasien Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.