BANGKA, KOMPAS.com - Faktor pernikahan dini masih menjadi permasalahan dalam program pencegahan stunting dan program keluarga berencana (KB) di Kepulauan Bangka Belitung.
Untuk itu layanan KB bakal dioptimalkan hingga ke pelosok daerah.
"Kunci keberhasilan ini berada di tangan bupati dan wakil bupati, apabila diam saja maka tidak akan capai target," Wakil Gubernur Bangka Belitung (Babel) Abdul Fatah saat memberikan sambutan di hadapan masyarakat Pulau Nangka, Bangka Tengah, Rabu (24/6/2021).
Selama 2021 ditargetkan sebanyak 7.900 akseptor (penerima program) di Kepulauan Bangka Belitung.
Baca juga: Muridnya Menikah Dini, Guru: Sedih Saat Mendengar Siswi Saya Keguguran, KDRT, dan Bercerai
Ini bagian dari KB serentak untuk mencapai satu juta akseptor layanan KB di Indonesia.
Menurut Fatah, usia perkawinan yang terjadi saat ini menjadi semakin muda. Sehingga berdampak pada berbagai aspek, salah satunya bertambahnya kasus stunting.
Sementara bayi di bawah 2 tahun yang terkena stunting akan memiliki tingkat kecerdasan yang tidak maksimal. Menjadikan anak rentan terhadap penyakit, dan di masa depan dapat berisiko turunnya tingkat produktivitas.
"Kalau dulu, perkawinan usia dini berlangsung pada usia 15-19 tahun. Sekarang usia 10 hingga 19 tahun sudah menikah dan memiliki anak. Hal ini patut kita waspadai," tegas Fatah.
Baca juga: Kasus Pernikahan Anak Tinggi Akibat Pandemi Covid-19
Pemprov kata Fatah, bermaksud untuk mencegah terjadinya perkawinan di usia anak. Mengingat usia ideal menikah yang ditentukan BKKBN bagi pria 25 tahun dan wanita 21 tahun.
Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Babel untuk memberikan bimbingan teknis kepada para calon pengantin mengenai hidup berkeluarga.
"Bimbingan teknis diberikan selama 16-19 hari. Setelah mereka mengikuti bimbingan teknis tersebut, mereka akan dinilai apakah layak untuk menikah," terang Fatah.
Selain itu ada surat edaran bersama antara Gubernur Kepulauan Bangka Belitung dengan Kanwil Kementerian Agama perihal sertifikasi sebagai bukti layak untuk menikah.
Pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-28 tahun 2021, juga diberikan penghargaan pencapaian 100 persen target KK terdata pada pendataan keluarga tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Tiga kabupaten mendapatkan penghargaan terbaik yakni Kabupaten Belitung, Kabupaten Bangka Barat, dan Kabupaten Bangka Tengah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.