Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Pasien Covid-19 Aniaya Perawat Berhazmat, Diduga Tak Sabar Saat Korban Pakai APD

Kompas.com - 25/06/2021, 06:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Seorang perawat di Puskesmasa Pamengungpeuk, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut dianiaya keluarga pasien.

Peristiwa penganiayaan terjadi pada Rabu (23/6/2021) malam sekitar pukul 20.07 WIB. Penganiayaan terekam CCTV dan videonya viral di media sosial.

Kejadian tersebut berawal saat orangtua pelaku yang mengeluh sakit dan dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Soal Video Viral Perawat Dianiaya Keluarga Pasien, Ini Penjelasan Kepala Puskesmas

Karena isolasi mandiri tidak memadai, maka Rabu malam yang bersangkutan dibawa ke UGD PKM Pameungpeuk.

Setiba di puskesmas, pasien dan keluarga diminta menunggu di luar puskesmas. Sesuai dengan SOP, petugas kesehatan yang akan menangani pasien harus berganti pakaian dengab APD.

Pasien kemudian dibawa ke ranjang oleh perawat yang sudah menggunakan APD dan anak pasien.

Setelah pasien berbaring di ranjang, tiba-tiba anak pasien mendatangi perawat dan memukul bagian rahang korban sebanyak dua kali. Tenaga kesehatan yang lain kemudian melerai dan membawa pelaku pemukulan keluar.

Baca juga: Perawat yang Dipukul Keluarga Pasien Covid-19 Alami Luka Memar, Wabup Garut: Tak Boleh Terulang Lagi

Tak percaya ayah terpapar Covid-19

Viral di media sosial video rekaman kamera CCTV yang memperlihatkan seorang perawat dipukul oleh seorang pria.Tangkapan layar Instagram Viral di media sosial video rekaman kamera CCTV yang memperlihatkan seorang perawat dipukul oleh seorang pria.
Camat Pameungpeuk Tatang Suryana mengatakan pelaku sempat berbicara ke perawat jika ayahnya tidak terpapar Covid-19.

"Si pelaku sempat berbicara ke tenaga medis, 'kenapa memakai baju APD, kan ayah saya bukan (terjangkit) Covid. Itu alasannya sehingga terjadi pemukulan," ucap Tatang.

Sementara itu Kepala Puskesmas Pameungpeuk Tuti Sutiah saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu.

Baca juga: Detik-detik Perawat Dianiaya Keluarga Pasien Covid-19 karena Pakai APD

Ia mengatakan penganiayaan terjadi karena keluarga pasien diduga tak sabar dengan pelayanan yang diberikan oleh korban.

Karena pasien tersebut diketahui terkonfirmasi positif Covid-19, sang perawat harus mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan memakai alat pelindung diri (APD) lengkap.

"Perawat sudah sesuai prosedur karena pasiennya terkonfirmasi Covid-19," ungkapnya.

"Sempat bicara kasar juga ke perawat," kata dia.

Baca juga: Keluarga Pasien Covid-19 Hajar Seorang Perawat karena Menggunakan APD

Terkait kasus itu, pihaknya mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat.

"Kami sudah berkoordinasi dan melimpahkan permasalahan ini kepada Dinas Kesehatan dan Satgas," ujar Tuti.

Pelaku masih dalam pencarian

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman menyayangkan pemukulan tenaga kesehatan oleh keluarga pasien yang terjadi di wilayahnya.

Menurutnya peristiwa ini baru pertama kali terjadi di Garut dan dirinya memastikan peristiwa tersebut akan diproses secara hukum.

Setelah kejadian, hata Helmi, korban langsung visum dan ada luka memar bagian rahang.

Baca juga: Perawat di Garut Dianiaya Keluarga Pasien Covid-19, Terekam CCTV hingga Kronologi

"Perawatnya sudah di visum, kejadian ini tidak boleh terulang lagi," katanya kepada wartawan, Kamis (24/06/2021)

Ia juga menjelaskan jika saat ini pelaku pemukulan masih dalam pencarian petugas keamanan.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ari Maulana Karang | Editor : I Kadek Wira Aditya, David Oliver Purba), Tribun Jabar.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com