Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya karena Rasa Kemanusiaan, Lucky Rela Kerja Tanpa Henti Makamkan Pasien Covid-19

Kompas.com - 25/06/2021, 05:45 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Ia mengaku setiap pemakaman minimal ada enam relawan yang membantu proses pemulasaraan jenazah dalam sejumlah taman pemakaman umum (TPU) di Kota Semarang.

Jenazah yang dimakamkan tidak hanya dari Kota Semarang, tetapi juga dari daerah sekitarnya.

"Kalau dulu seringnya bantu pemakaman di TPU Jatisari, Mijen, tapi kalau sekarang banyak TPU yang boleh memakamkan Covid-19. Jadi tergantung permintaan dari keluarga akan dimakamkan di TPU mana," jelasnya.

Ia berujar, sejauh ini memang belum ada penolakan dari masyarakat saat jenazah Covid-19 hendak dimakamkan di TPU yang dikelola warga.

Baca juga: Perjuangan Relawan di Wonogiri Makamkan Pasien Covid-19, Jalan 1 Km hingga Susuri Sungai

Hanya saja, beberapa waktu lalu, ada seorang oknum yang meminta tim relawan agar mengambil jalan memutar saat mengantar jenazah Covid-19.

"Kemarin sempat ada omongan di daerah Semarang Timur. Tidak boleh lewat saat antar jenazah. Hampir ada penolakan tapi ada oknum yang tidak menghendaki lewat situ. Akhirnya kita lewat memutar ke belakang makam," katanya.

Lucky mengakui beban pekerjaannya memang begitu berat dan tak kenal waktu karena setiap saat harus selalu siaga.

Saat tugas memanggil, pria yang berstatus sebagai tenaga harian lepas ini harus langsung bergegas meluncur ke TPU dengan APD lengkap.

Kendati demikian, ia melakukan pekerjaan tersebut dengan hati ikhlas atas dasar panggilan jiwa.

"Kami ikhlas membantu karena panggilan hati. Dari awal memang ingin meringankan keluarga yang berduka. Apalagi Covid-19 terus bertambah dan masih ada yang menstigma. Kan kasihan keluarga yang ditinggalkan," ungkapnya.

Baca juga: Kewalahan Hadapi Kasus Covid-19, Jabar Butuh 400 Relawan Medis

Untuk itu, ia berharap pagebluk ini cepat berlalu dan tidak ada lagi stigma masyarakat terhadap pasien Covid-19.

"Ini yang perlu diubah dari mindset masyarakat. Bahwa pasien Covid-19 yang meninggal sudah steril sesuai protokol. Begitu masuk peti jenazah sudah dibungkus plastik. Jadi tidak akan tertular. Memang Covid perlu waspada tapi tidak perlu paranoid," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com