"Tanpa Kemenparekraf kita tidak bisa landing dari Borobudur. Borobudur milik bangsa Indonesia dan milik dunia. Borobudur sudah memanggil, dan kita akan menjawab dengan tindakan kongkrit dan nyata sehingga bermanfaat untuk bangsa dan negara," kata Iie, sapaan karib Trie Utami.
Ia menyebutkan, konser orkestra kebangsaan sangat mungkin dihadirkan di 5 destinasi super prioritas. Karena setiap daerah pasti memiliki substansi sendiri yang bisa dikeluarkan.
"Kualitas dari pariwisata harusnya bisa dibangun dari substansi di daerahnya. Sudah saatnya kita membangun story nomic. Berangkat dari literasi yang ada di daerah masing-masing. Kita keluarkan, kita jadikan tindakan kongkrit, sehingga dapat mencapai apa yang diharapkan Kemenparekraf yakni Quality Tourism," jelasnya.
Sedangkan pelaku orkestra Addie MS kagum dengan kehadiran pemerintah dalam kolaborasi Sound Of Borobudur yang notabene musik non komersial.
Di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19, ada media berupa event untuk berkomunikasi antar bangsa.
"Karena sudah terbukti dari 13 abad lalu, bahwa melalui relief kita dunia antar bangsa sudah bergaul dengan akrab dan dihadirkan kembali di tengah keterbatasan komunikasi dengan langsung. Ini luar biasa menurut saya. Perhatian dari Kemenparekraf sangat luar biasa," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.