Sampai saat ini, baru 24 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Palembang yang disetujui untuk melaksanakan belajar offline.
Sekolah tersebut, menurut Zulinto telah memenuhi prokes yang sudah diberikan. Seperti menyediakan sarana cuci tangan dan membatasi ruang kelas.
"Untuk sekolah, sudah kita sosialisasikan agar menerapkan prokes, baru 24 SMP yang saya rekomendasikan untuk buka, sisanya masih menunggu," jelas Zulinto.
Dalam penerapan belajar tatap muka nanti, Disdik Kota Palembang akan melakukan evaluasi setiap bulan.
Bila nantinya belajar offline ternyata berisiko tinggi, maka sekolah akan kembali ditutup.
"Jika Juli sudah jadi masuk (Sekolah), Agustus kita evaluasi. Kalau memang membaik, kita akan tambah, kalau tidak baik dan ada masalah terpaksa kita online lagi," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.