Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eri Cahyadi: Sekolah Tatap Muka di Surabaya Dibatalkan jika Covid-19 Naik

Kompas.com - 24/06/2021, 17:23 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya tidak akan memaksakan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kondisi kasus Covid-19 di Kota Surabaya yang sedang meningkat.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya masih akan melihat perkembangan kasus Covid-19 hingga awal Juli 2021.

Jika terlalu berisiko untuk menggelar sekolah tatap muka, maka pembelajaran tatap muka akan ditiadakan.

"Kami lihat dulu kondisinya nanti. Saya lebih mengutamakan keselamatan anak didik Surabaya ketimbang tatap muka. Kalau kondisi tetap naik dan itu membahayakan anak-anak saya, Insya Allah tatap muka juga akan saya batalkan," kata Eri, di Surabaya, Kamis (24/6/2021).

Meskipun keputusan sekolah tatap muka sudah direncanakan mulai Juli 2021, namun Eri masih menunggu perkembangan Covid-19.

Baca juga: Tak Ada Zona Merah, Ini Aturan Lengkap PPKM Mikro di Bali

Eri tak mau gegabah dalam memutuskan pembelajaran tatap muka di Kota Pahlawan.

"Tatap muka memang direncakana nanti Juli, usai penerimaan siswa baru. Kami juga sudah melakukan asesmen dan ada sekolah yang sudah bisa dibuka. Tapi, dengan kondisi Covid-19 yang naik seperti ini, tidak bisa dilanjutkan karena tanggung jawab keselamatan anak-anak adalah tanggung jawab saya. Maka, saya lebih mengutamakan keselamatan anak-anak," tutur Eri.

Ia juga memastikan bahwa apabila nanti pembelajaran tatap muka batal digelar pada Juli 2021, Pemkot Surabaya akan membuat berbagai inovasi supaya peserta didik tidak bosan belajar daring dari rumah mereka masing-masing.

"Nah, bagaimana cara pengajarannya agar tidak bosan, ini yang akan kami koordinasikan dengan Dinas Pendidikan, untuk melakukan inovasi kepada anak didik," ucap Eri.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Supomo memastikan bahwa selama ini pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut pelaksanaan PTM di tengah pandemi Covid-19.

Mulai dari simulasi pembelajaran dengan protokol kesehatan yang ketat hingga asesmen kepada setiap sekolah terus dikebut hingga saat ini.

"Jadi, sekolah itu tidak hanya difasilitasi protokol kesehatan, namun juga harus ada Satgasnya. Bimtek kepada Satgas itu juga terus dilakukan oleh pemkot supaya semua prokes berjalan dengan baik. Pada prinsipnya, semua sekolah di Surabaya sudah siap menyambut PTM," kata Supomo.

 

Hal lain yang juga penting sebelum melakukan PTM itu adalah restu orangtua/wali murid.

Supomo memastikan sampai saat ini sudah banyak wali murid yang mengizinkan anaknya untuk mengikuti PTM.

Bahkan, untuk mempermudah wali murid mengisi pernyataan, pemkot sampai membuat aplikasi khusus.

"Melalui aplikasi ini, wali murid bisa mengisi langsung dan sudah banyak yang mengizinkan," ujar dia.

Supomo menuturkan, apabila PTM memang harus dilaksanakan, teknis aturan pembelajaran juga akan dibuat lebih spesifik.

Misalnya, soal jumlah kuota siswa yang diizinkan masuk pada zona hijau, kuning, atau oranye yang dibuat berbeda.

Baca juga: 31 RT di Surabaya Masuk Zona Merah, Ini Upaya Pemkot Tekan Lonjakan Kasus Covid-19

"Semakin rawan, semakin sedikit yang diizinkan masuk," kata dia.

Namun, ia mengaku masih akan mematangkan konsep tersebut.

Termasuk berkoordinasi dengan sejumlah pakar pendidikan hingga kesehatan untuk mematangkan konsep tersebut.

Sehingga aturan teknis yang dibuat memperhatikan berbagai pihak.

"Nah, kalau PTM ini batal dan tetap daring, maka guru harus kreatif komunikatif dan inovatif dalam menyampaikan materinya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Regional
Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Regional
Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Regional
Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Regional
Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Regional
Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com