KOMPAS.com - Seorang suami berinisial AP bersama warga warga membongkar rumah di Desa Carangrejo, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Rumah yang dibangun bersama dengan sang istri, AT, sejak delapan tahun lalu itu diperkirakan menghabiskan biaya Rp 400 juta.
AP memutuskan membongkar rumah yang dibangun bersama sang istri karena tak terima digugat cerai istrinya yang merupakan tenaga kerja wanita (TKW) di Hong Kong.
Baca juga: Tak Terima Tiba-Tiba Digugat Cerai Istri, Pria Ini Bongkar Rumah yang Dibangun Bersama
Pasangan yang tengah menempuh sidang perceraian itu sepakat untuk membongkar rumah tersebut.
AP mengambil kayu-kayu yang terpasang di kusen, jendela, pintu, dan atap.
Kayu-kayu itu memang berasal dari keluarga AP, sedangkan rumah tersebut nantinya akan ditempati AT, sang istri.
Sekretaris Desa Carangrejo Juweni membenarkan bahwa pembongkaran rumah itu dilakukan setelah ada kesepakatan kedua pihak.
"Kedua belah pihak sepakat untuk membongkar kayu dan membawanya ke keluarga AP," kata Juweni, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Semua RS di Pamekasan Sudah Tak Bisa Menerima Pasien Covid-19 karena Tak Ada Ruang Isolasi
"Jadi kemarin sudah ada kesepakatan seperti itu. Adik saya memilih mengambil kayunya daripada dalam bentuk uang,” kata Gunanjar di sela pembongkaran rumah.
Tidak terima digugat cerai
Pembongkaran rumah juga disebabkan karena AP tidak terima tiba-tiba digugat cerai istrinya.
Gunanajar menyebut tidak pernah ada masalah selama AT merantau sebagai TKI di Hong Kong.
"Enam bulan lalu istri adik saya itu pulang dari Hong Kong. Istri adik saya itu membawa pengacara dan menyatakan mau cerai. Padahal, saat istri adik saya merantau selama 10 tahun tidak pernah ada masalah," katanya.
Baca juga: Happy Kaget, Uang Rp 6 Juta di Rekeningnya Raib padahal Tak Lakukan Penarikan, Ini Kata Polisi
Beberapa waktu kemudian, AP mendapatkan surat panggilan dari pengadilan agama yang menyatakan istrinya mengajukan gugatan cerai.
Saat ini proses persidangan masih berlangsung.
Salah satu warga setempat, Sugiono, mengatakan, masyarakat bergotong royong membongkar rumah karena berempati dengan AP.
Menurutnya, AP bekerja serabutan dan tidak pernah berbuat macam-macam selama ditinggal oleh istrinya bekerja di luar negeri.
(KOMPAS.COM/Muhlis Al Alawi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.