Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Bupati Jember Bingung soal Dana Covid-19 Rp 107 Miliar | Perjuangan Lena Cari Kamar Rumah Sakit

Kompas.com - 24/06/2021, 06:14 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Bupati Jember Hendy Siswanto dibuat kebingungan soal temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) soal dana Covid-19 di Kabupaten Jember.

Menurutnya, sampai sekarang dirinya masih belum menemukan cara untuk memberikan jawaban soal pertanggungjawaban dana sebesar Rp 107 miliar.

Sementara itu, berita tentang seorang perempuan bernama Lena (40), warga Citayam, Kabupaten Bogor, menyita perhatian pembaca.

Baca juga: Pengakuan Pengurus Sekolah yang Siswanya Rusak Belasan Makam di Solo

Lena mengaku telah menunggu berjam-jam kepastian suaminya bisa mendapat perawatan di rumah sakit.

Semua rumah sakit yang sempat didatangi mengaku kamar sudah penuh.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Cerita Lena cari kamar untuk perawatan suaminya

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit

Lebih lurang 15 jam, Lena bersama kakaknya harus menembus terik matahari hingga gelap malam hanya untuk mencari satu ruang rawat inap bagi suaminua yang menderita gagal ginjal.

Ia mengaku hampir putus asa mencari rumah sakit yang mau merawat suaminya.

"Saya mutar-mutar dari pagi, tiap saya bawa ke RS pasti nunggu dan ujung-ujungnya dibilang penuh. Akhirnya saya bawa lagi ke RS dan sama saja (penuh lagi)," ungkapnya.

Karena ke sana kemari mencari rumah sakit, Lena khawatir suaminya akan tertular Covid-19.

Baca berita selengkapnya: Cerita Lena, dari Matahari Terbit hingga Terbenam Tak Kunjung Dapatkan RS untuk Perawatan Suami

2. Dana Covid-19 di Jember

Bupati Jember Hendy Siswanto  saat ditemui di DPRD Jember  Kompas.com/Bagus Supriadi Bupati Jember Hendy Siswanto saat ditemui di DPRD Jember

Hendy mengaku, saat ini dirinya sudah meminta jajarannya dan para pejabat untuk mencaru solusi soal dana Covid-19 Rp 107 miliar itu.

“Rp 107 miliar ini membuat saya sangat sedih. Terus terang saja, bagaimana cara menyelesaikan, kami masih belum melihatnya,” kata Hendy usai rapat paripurna di DPRD Jember, Selasa (22/6/2021).

Menurutnya, pertanggungjawaban dana itu bukan pada dirinya, melainkan kebijakan yang dilakukan oleh bupati sebelumnya.

“Satu bulan sudah terlewati, kami masih bingung apa untuk memberikan jawaban LHP BPK,” terang dia.

Baca berita selengkapnya: Dana Covid-19 Rp 107 Miliar Tak Bisa Dipertanggungjawabkan, Bupati Jember Bingung Cari Jawaban

 

3. Memburu 9 preman di Lampung

Rumah makan milik Hadi Supeno yang diduga dirusak oleh sekelompok preman, di Lampung, Kamis (16/6/2021).KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Rumah makan milik Hadi Supeno yang diduga dirusak oleh sekelompok preman, di Lampung, Kamis (16/6/2021).

Kapolresta Bandar Lampung, Komisaris Besar Yan Budi Jaya menjelaskan, pihaknya masih memburu 9 preman yang merusak warung milik Hadi Supeno (49), warga Bandar Lampung.

pihaknya mendalami keterangan sejumlah saksi atas perusakan warung yang berada di Jalan Ir Sutami, Kelurahan Way Gubak, Kecamatan Sukabumi itu.

"Kami masih cari dan kejar terduga para pelakunya. Sehingga jelas kenapa terjadi perusakan warung atau lapak tersebut," kata Yan Budi saat dihubungi, Selasa (22/6/2021) malam.

Baca berita selengkapnya: Warung Hadi Diobrak-abrik 9 Preman, Polisi: Lapak Korban Berdiri di Lahan Orang

4. Penjelasan BMKG soal cuaca di Bandung

Ilustrasi termometer. Sejarah termometer awal berkembang sejak zaman Yunani, hingga ditemukannya konsep termometer modern oleh Galileo Galilei.SHUTTERSTOCK/Berke Ilustrasi termometer. Sejarah termometer awal berkembang sejak zaman Yunani, hingga ditemukannya konsep termometer modern oleh Galileo Galilei.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Muhamad Iid Mujtahidin menjelaskan, berdasarkan pantauan alat pengukur suhu udara di stasiun Geofisika saat ini suhu udara minimum absolut di Kota Bandung dalam kurun 5 hari terakhir adalah 18,2 derajat celcius.

"Masih relatif normal. Memang pada tahun ini periode musim kemarau di wilayah Bandung Raya yang diprediksi secara umum bulan Mei-Juni masih di sertai adanya pembentukan awan-awan hujan," jelas Iid melalui pesan singkat, Rabu (23/6/2021).

Baca berita selengkapnya: Kota Bandung Dingin 5 Hari Terakhir, Begini Penjelasan BMKG

5. Kericuhan di Jembatan Suramadu

Sebuah video memperlihatkan puluhan warga membuat kericuhan di posko penyekatan pintu keluar Jembatan Suramadu arah ke Surabaya beredar luas di media sosial, Selasa (22/6/2021).TANGKAPAN LAYAR Sebuah video memperlihatkan puluhan warga membuat kericuhan di posko penyekatan pintu keluar Jembatan Suramadu arah ke Surabaya beredar luas di media sosial, Selasa (22/6/2021).

Kasat Lantas Polres Tanjung Perak AKP Eko Adi Wibowo mengatakan mayoritas massa yang ada di lapangan adalah anak di bawah umur.

Massa yang sebagian masih berusia anak-anak menggunakan motor yang dimodifikasi dan berkumpul di bawah jembatan.

"Itu anak-anak tanggung belum genap 17 tahun, mau diperiksa pun masih anak di bawah umur. Dia pengendara sepeda motor perotolan itu yang numpuk di bawah jembatan itu knalpotnya yang enggak karuan itu," ucap Eko saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Selas (22/6/2021).

Baca berita selengkapnya: Pos Penyekatan Suramadu Diserang Pakai Petasan, Polisi Sebut Pelakunya Mayoritas Anak di Bawah Umur

(Penulis: Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya, Kontributor Bandung, Agie Permadi, Kontributor Bandung, Agie Permadi | Editor : Aprillia Ika, Rachmawati, Aprillia Ika)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duel dengan Korban Saat Kepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Duel dengan Korban Saat Kepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Regional
Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Regional
Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Regional
Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Regional
KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

Regional
Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Regional
Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Regional
Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Regional
Manisnya Cuan dari Melon Golden di Sawah Tadah Hujan Aceh...

Manisnya Cuan dari Melon Golden di Sawah Tadah Hujan Aceh...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com