Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Usaha Sirsak Beku Capai Rp 50 Juta Sebulan, Begini Cara Sucipto Mengolah Buah hingga Siap Dijual

Kompas.com - 24/06/2021, 06:00 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Usaha buah sirsak beku milik Sucipto, warga Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, sukses besar.

Dari modal Rp 150.000, kini Sucipto memiliki omzet hingga Rp 50 juta dalam sebulan.

Sucipto membagikan bagaimana cara mengolah sirsak menjadi buah beku dan siap dijual ke konsumen.

Ia mengatakan tahap awal yakni memilih buah sirsak yang cukup tua. Buah sirsak yang sudah tua terlihat dari duri pada kulit buah yang mulai jarang.

"Sirsak tua begitu dipetik, tiga hari masak 95 persen, ini baru boleh kita kupas," kata Sucipto saat dihubungi, Rabu (23/6/2021).

Sirsak yang matang ini kemudian dikupas kulitnya dan memisahkan hati sirsak. Dari daging buah tersebut, kemudian dikeluarkan bijinya satu per satu.

Baca juga: Pos Penyekatan Suramadu Sisi Bangkalan Ditiadakan, Begini Kata Warga yang Melintas

"Setelah dikeluarkan biji, dimasukan freezer pendingin," kata dia.

Setelah itu, daging buah dikumpulkan dalam satu wadah dan dimasukan ke pendingin selama delapan jam.

Dalam waktu tersebut, daging buah yang jelek akan berwarna kuning dan merah. Daging buah yang bagus akan tetap berwarna putih.

"Yang merah dibuang, dan yang putih kita ambil, kita kemasi setiap satu ons," kata dia.

Setelah dikemas, buah dimasukan lagi ke mesin pembeku untuk pengawetan. Baru setelah dibekukan 10-12 jam, buah sirsak beku siap dikirim dan dijual ke konsumen.

Ia menambahkan, selama pengolahan, daging buah sirsak tak boleh dicuci karena menghilangkan aroma dan mempercepat pembusukan.

Sucipto mengatakan, permintaan buah sirsak di Indonesia saat ini masih tinggi.

Ia mengaku peluang usaha ini masih terbuka lebar. Namun kendala yang ia hadapi yakni jumlah pemasok buah, karena sirsak belum dibudidayakan.

 

Untuk memenuhi kebutuhannya, Sucipto mempekerjakan tujuh orang untuk mencari buah sirsak ke rumah-rumah warga.

Buah sirsak itu, ia beli seharga Rp 3.000 hingga Rp 4.000 tiap kilogram. Kemudian setelah dibekukan, ia menjualnya dengan harga Rp 15.000 per kilogram.

Selain untuk konsumsi, buah sirsak dicari untuk bahan kosmetik.

Rintis usaha dengan modal Rp 150.000

Istana Sirsak adalah nama yang dipilih Sucipto untuk usaha yang dirintisnya tersebut. Usaha itu berdiri di Banyuwangi, Jawa Timur.

Warga Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, ini merintis usahanya sejak 2014 dengan modal awal Rp 150.000.

Baca juga: Destinasi Wisata di Banyuwangi Tak Ditutup meski Kasus Covid-19 Meningkat, Ini Alasannya...

Kini, produknya telah menembus berbagai kota di Tanah Air.

Sucipto bercerita, awalnya ia melihat potensi sirsak di Banyuwangi cukup berlimpah. Namun pemanfaatannya belum tergarap maksimal.

Di sejumlah pasar di Banyuwangi, banyak buah sirsak matang yang dibuang begitu saja tanpa dimanfaatkan.

"Lalu saya survei pasar, ternyata ada sirsak yang sudah masak lalu dibuang karena masyarakat tidak bisa mengolah," katanya dikutip dari rilis Pemkab Banyuwangi, Selasa (22/6/2021).

 

Ia menyayangkan hal itu karena buah sirsak sangat bermafaat untuk kesehatan.

"Lalu terpikir bagaimana memanfaatkannya," kata Sucipto.

Sucipto tergerak memperpanjang usia sirsak dengan cara dibekukan.

Bermodal Rp 150.000, ia bertekad memulai usahanya. Dari modal tersebut, kini omzet penjualannya mencapai Rp 50 juta per bulan.

“Dua tahun saya jatuh bangun, Alhamdulillah 2016 mulai banyak peminatnya. Bahkan saya sampai kewalahan memenuhi permintaan,” kata Sucipto.

Baca juga: Rintis Usaha Sirsak Beku Bermodal Rp 150.000, Kini Sucipto Raup Omzet Rp 50 Juta Sebulan

Sirsak beku produksi Sucipto telah dipasok ke sejumlah pabrik dan restoran di berbagai kota, seperti Jakarta, Banjar, Bali, Surabaya, dan Mataram.

Ia menjelaskan, permintaan untuk Jakarta dan Banjar saja mencapai 1,5 ton per minggu. Itu pun hanya bisa dipenuhi 1 ton karena bahan bakunya terbatas.

Per hari, Sucipto bisa memproses sekitar tiga kuintal sirsak matang, menjadi 1,5 kuintal sirsak kupas beku.

Dalam produksi ini, Sucipto dibantu 13 karyawan. Ia mengatakan, bahan baku sirsak ini diambil hanya dari Banyuwangi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bus ALS Terbalik di Jalur Padang-Bukittinggi, Kernet Tidur dan Selamat

Bus ALS Terbalik di Jalur Padang-Bukittinggi, Kernet Tidur dan Selamat

Regional
Sebut Penjaringan Cawalkot PDI-P Solo Sudah Ramai, Gibran: Makin Banyak Pilihan, Makin Bagus

Sebut Penjaringan Cawalkot PDI-P Solo Sudah Ramai, Gibran: Makin Banyak Pilihan, Makin Bagus

Regional
Dorong Kelancaran Arus Mudik dan Balik Lebaran, Pemkab Wonogiri Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di 8 Titik

Dorong Kelancaran Arus Mudik dan Balik Lebaran, Pemkab Wonogiri Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di 8 Titik

Regional
Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Alkatiri Meninggal Dunia, Dimakamkan Hari Ini di Sukoharjo

Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Alkatiri Meninggal Dunia, Dimakamkan Hari Ini di Sukoharjo

Regional
'Ngaku' untuk Beli Susu Anak, Pria yang Mencuri hingga Seret Karyawan Alfamart Semarang Ditangkap Polisi

"Ngaku" untuk Beli Susu Anak, Pria yang Mencuri hingga Seret Karyawan Alfamart Semarang Ditangkap Polisi

Regional
35 Persen Pemudik Belum Kembali dari Sumatera, Gelombang Arus Balik Diprediksi Masih Terjadi

35 Persen Pemudik Belum Kembali dari Sumatera, Gelombang Arus Balik Diprediksi Masih Terjadi

Regional
PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja

PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja

Regional
Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga di Lebong Bengkulu

Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga di Lebong Bengkulu

Regional
Gibran Mengaku Bahas Kemungkinan Ajak PDI-P Koalisi untuk Kuasai Parlemen di Rumah Prabowo

Gibran Mengaku Bahas Kemungkinan Ajak PDI-P Koalisi untuk Kuasai Parlemen di Rumah Prabowo

Regional
Gempa Magnitudo 5 Guncang Alor NTT, Tak Berisiko Tsunami

Gempa Magnitudo 5 Guncang Alor NTT, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Sekeluarga Tewas di Mobil Terjebak Lumpur di Jambi, Saudara Tolak Otopsi

Sekeluarga Tewas di Mobil Terjebak Lumpur di Jambi, Saudara Tolak Otopsi

Regional
Digigit Anjing, Warga di Sikka Terluka Parah

Digigit Anjing, Warga di Sikka Terluka Parah

Regional
Erni Ditemukan Tewas Terkapar di Jalan, Diduga Terkena Peluru Nyasar

Erni Ditemukan Tewas Terkapar di Jalan, Diduga Terkena Peluru Nyasar

Regional
Kebakaran Rumah di Ambon, Penghuni Tewas Terjebak Kobaran Api

Kebakaran Rumah di Ambon, Penghuni Tewas Terjebak Kobaran Api

Regional
Jatuh Saat Terbangkan Paramotor Pantau Pacu Jalur Mini, 2 Perwira Polisi Terluka

Jatuh Saat Terbangkan Paramotor Pantau Pacu Jalur Mini, 2 Perwira Polisi Terluka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com