Ia menyayangkan hal itu karena buah sirsak sangat bermafaat untuk kesehatan.
"Lalu terpikir bagaimana memanfaatkannya," kata Sucipto.
Sucipto tergerak memperpanjang usia sirsak dengan cara dibekukan.
Bermodal Rp 150.000, ia bertekad memulai usahanya. Dari modal tersebut, kini omzet penjualannya mencapai Rp 50 juta per bulan.
“Dua tahun saya jatuh bangun, Alhamdulillah 2016 mulai banyak peminatnya. Bahkan saya sampai kewalahan memenuhi permintaan,” kata Sucipto.
Baca juga: Rintis Usaha Sirsak Beku Bermodal Rp 150.000, Kini Sucipto Raup Omzet Rp 50 Juta Sebulan
Sirsak beku produksi Sucipto telah dipasok ke sejumlah pabrik dan restoran di berbagai kota, seperti Jakarta, Banjar, Bali, Surabaya, dan Mataram.
Ia menjelaskan, permintaan untuk Jakarta dan Banjar saja mencapai 1,5 ton per minggu. Itu pun hanya bisa dipenuhi 1 ton karena bahan bakunya terbatas.
Per hari, Sucipto bisa memproses sekitar tiga kuintal sirsak matang, menjadi 1,5 kuintal sirsak kupas beku.
Dalam produksi ini, Sucipto dibantu 13 karyawan. Ia mengatakan, bahan baku sirsak ini diambil hanya dari Banyuwangi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.