Untuk memenuhi kebutuhannya, Sucipto mempekerjakan tujuh orang untuk mencari buah sirsak ke rumah-rumah warga.
Buah sirsak itu, ia beli seharga Rp 3.000 hingga Rp 4.000 tiap kilogram. Kemudian setelah dibekukan, ia menjualnya dengan harga Rp 15.000 per kilogram.
Selain untuk konsumsi, buah sirsak dicari untuk bahan kosmetik.
Istana Sirsak adalah nama yang dipilih Sucipto untuk usaha yang dirintisnya tersebut. Usaha itu berdiri di Banyuwangi, Jawa Timur.
Warga Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, ini merintis usahanya sejak 2014 dengan modal awal Rp 150.000.
Baca juga: Destinasi Wisata di Banyuwangi Tak Ditutup meski Kasus Covid-19 Meningkat, Ini Alasannya...
Kini, produknya telah menembus berbagai kota di Tanah Air.
Sucipto bercerita, awalnya ia melihat potensi sirsak di Banyuwangi cukup berlimpah. Namun pemanfaatannya belum tergarap maksimal.
Di sejumlah pasar di Banyuwangi, banyak buah sirsak matang yang dibuang begitu saja tanpa dimanfaatkan.
"Lalu saya survei pasar, ternyata ada sirsak yang sudah masak lalu dibuang karena masyarakat tidak bisa mengolah," katanya dikutip dari rilis Pemkab Banyuwangi, Selasa (22/6/2021).