Beberapa jam kemudian, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi datang menemui massa aksi.
Eri menuturkan, kebijakan skrining dan tes antigen di Pos Penyekatan Suramadu merupakan keputusan bersama dari Forkopimda Jawa Timur.
Dirinya dan Bupati Bangkalan hanya sebagai pelaksana tugas dari keputusan yang telah disepakati.
"Nanti saya akan sampaikan juga terkiat tuntutan yang lainnya ke Forkopimda Jatim, nanti kami menunggu arahan dari satgas Covid-19 wilayah," ucap Eri.
Baca juga: Pos Penyekatan Suramadu Sisi Bangkalan Ditiadakan, Begini Kata Warga yang Melintas
Adapun mengenai tuntutan massa aksi yang meminta agar penyekatan dan tes antigen di Suramadu dihentikan, hal itu akan disampaikan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Saya sampaikan juga tadi, kalau sudah ada SIKM (surat izin keluar masuk), enggak perlulah ada swab di Surabaya, karena sudah ada kesepakatan dengan pimpinan daerah Forkopimda Jatim," ujar Eri.
Eri merasa sedih jika muncul opini diskriminasi terhadap warga Madura atas pemberlakuan penyekatan di Suramadu.
Sebab, Eri mengaku memiliki keluarga sesepuh yang berasal dari Madura.
"Kalau njenengan tanya saya, saudara saya masih di Bangkalan semuanya, orangtua saya kakek saya juga dari Bangkalan. Kalau njenengan ada yang tanya, ini yang bikin saya sedih waktu ada yang bilang diskriminasi," ucap Eri.
Baca juga: Sederet Kericuhan di Pos Penyekatan Suramadu, Pagar Pembatas Dirusak hingga Petugas Dilempar Petasan