Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Lena, dari Matahari Terbit hingga Terbenam Tak Kunjung Dapatkan RS untuk Perawatan Suami

Kompas.com - 23/06/2021, 15:30 WIB
Afdhalul Ikhsan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Antrean pasien Covid-19 di rumah sakit Kabupaten Bogor, Jawa Barat, makin panjang.

Akibatnya, pasien umum yang butuh penanganan mulai mengalami kesulitan mendapatkan perawatan.

Baca juga: RSUD Cibinong Bogor Kewalahan Tampung Pasien Covid-19, Bangun Tenda Darurat Depan IGD

Kesulitan mencari ruang perawatan itu dirasakan oleh seorang wanita bernama Lena (40) warga Citayam, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor.

Baca juga: Keterisian RS di Bogor Kritis, Masyarakat Diminta Segera Ikut Vaksinasi

"Iya kang, ini habis bawa suami untuk dirawat sambil nungguin kepastian dapat kamar (ruang perawatan) atau enggak nih," ucap Lena (40) berselonjor memijat kakinya ketika ditemui Kompas.com di depan RSUD Cibinong, Selasa (22/6/2021) malam.

Lena mengatakan, semua berawal saat suaminya yang berusia 40 tahun mengalami gagal ginjal kronis. Kadar hemoglobin (HB) lebih rendah dari batas normal.

Lena bersama kakaknya langsung mencari rumah sakit. 10 rumah sakit didatangi, tetapi semua ruang perawatan sudah penuh oleh pasien Covid-19.

Lebih dari 15 jam, ia bersama kakaknya harus menembus terik matahari hingga gelap malam hanya untuk mencari satu ruang rawat inap.

Ia mengaku hampir putus asa mencari rumah sakit yang mau merawat suaminya.

"Saya mutar-mutar dari pagi, tiap saya bawa ke RS pasti nunggu dan ujung-ujungnya dibilang penuh. Akhirnya saya bawa lagi ke RS dan sama saja (penuh lagi)," ungkapnya.

Karena ke sana kemari mencari rumah sakit, Lena khawatir suaminya akan tertular Covid-19.

Kemudian pada Selasa siang, dia memeriksakan suaminya ke rumah sakit. Hasil rapid test antigen menyatakan suami Lena negatif Covid-19.

"Tes swabnya di RS Mulya (Kota Bogor) dan itu harus nunggu dua jam lagi," ucapnya.

Masalah tidak berhenti di situ. Dia harus kembali menempuh perjalanan jauh membawa suaminya sesuai rujukan dokter.

Lagi-lagi ia harus berhadapan dengan ketidakpastian di salah satu rumah sakit di Kecamatan Ciawi.

Harapan yang begitu kuat mendorong Lena untuk melakukan percobaan yang kesekian kalinya.

Ia akhirnya mendapat informasi bahwa ada satu ruang rawat yang tersedia di RSUD Cibinong.

Namun, setibanya di RSUD tersebut, ia tak langsung mendapatkan kamar sehingga sang suami di tempatkan di luar atau di dekat jendela.

Rasa cinta yang begitu dalam membuat Lena tetap setia menunggu suaminya sampai tengah malam WIB di RSUD Cibinong.

"Tinggal nunggu kamar, suami masih dirawat di luar depan IGD. Jadi ini juga belum pasti (RSUD Cibinong). Habisnya daripada di rumah nanti enggak ditangani sama sekali. Jadi di sini coba saja dulu, mudah-mudahan saja bisa dirawat," ungkapnya.

"Milih ke sini (RSUD Cibinong) karena sudah mentok, enggak tahu lagi mau ke mana," ujar dia pasrah.

Besar harapan Lena kepada pemerintah agar meningkatkan kapasitas perawatan melalui penambahan tempat tidur atau ruang rawat pasien.

Sebab, kesulitan mencari ruang rawat di rumah sakit bisa menyebabkan pasien umum tertular Covid-19 ketika di perjalanan.

"Ini Covid-19 cepet ditanganilah, kasian orang kayak saya. Kita juga enggak tahu ini rumah sakit penuh benar apa enggaknya. Kita enggak tahu. Orang kayak kita harus diutamakan juga, kan orang sakit mah kita enggak tahu umurnya. Tiba-tiba meninggal karena Covid-19, kan saya juga enggak mau," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mendirikan tenda darurat untuk menampung pasien baru Covid-19.

Tenda darurat tersebut dibangun karena jumlah pasien sudah melebihi ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR).

"Ada lonjakan pengunjung pasien karena Covid-19 sehingga IGD (instalasi gawat darurat)nya penuh. Jadi kita buat tenda agar pelayanan tetap berjalan dan menghindari penularan," kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Cibinong, Wahyu Eko Widiharso kepada Kompas.com, Selasa (22/6/2021) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com