Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Oksigen di RSUD Yogyakarta Cukup untuk Tiga Hari ke Depan

Kompas.com - 23/06/2021, 14:31 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta menyebabkan ketersediaan tabung oksigen di sejumlah rumah sakit rujukan semakin menipis.

Direktur RSUD Kota Yogyakarta dr. Ariyudi Yunita menyampaikan, stok oksigen yang dimiliki cukup untuk tiga hari ke depan.

"Semua rumah sakit tetap disuplai (oksigen) tetapi tidak full. Kita sekali isi 120 bar, biasanya bisa sampai satu bulan. Tetapi karena Covid-19, kita dipasok 60 bar hanya bisa untuk tiga hari," katanya kepada wartawan, Rabu (23/6/2021).

Baca juga: Permintaan Naik 3 Kali Lipat, Stok Oksigen di DIY Menipis

Wanita yang akrab disapa Ari ini menambahkan, pasokan oksigen saat ini terpaksa dibagi kepada seluruh rumah sakit akibat kasus Covid-19 di Yogyakarta meningkat.

RSUD Kota Yogyakarta mendapatkan pasokan dari pihak ketiga yakni PT Samator.

Sebelum pandemi, kata dia, RSUD Kota Yogyakarta mendapatkan pasokan oksigen setiap satu bulan sekali.

"Biasanya Samator itu mengirimkan satu bulan cuma sekali. Karena tren kasus meningkat, mereka mengirim pasokan oksigen kepada kami seminggu sekali," ujarnya.

Dia menjelaskan, bantuan oksigen diberikan kepada pasien Covid-19 yang tengah dirawat di ruang intensive care unit (ICU)

"Pasien yang di ICU atau kritikal membutuhkan oksigen tinggi. Pasien ditentukan menggunakan bantuan oksigen tergantung dari dokter penanggung jawab (DPJB). Kalau saturasi oksigen baik tetapi mendapatkan rekomendasi tetap kita beri bantuan oksigen," ujar dia.

Baca juga: Stok Oksigen di DIY Menipis Setelah Kasus Covid-19 Melonjak

Diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengakui ketersediaan tabung oksigen di rumah sakit rujukan Covid-19 semakin menipis.

Keadaan ini mulai terjadi setelah tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit sudah lebih dari 70 persen.

"Ketersedian oksigen di rumah sakit tidak seperti biasanya kenapa karena memang angka kasusnya meningkat," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie saat dihubungi, Selasa (22/6/2021).

Pembajun mengatakan, sudah ada upaya untuk mengatasi menipisnya ketersediaan tabung oksigen.

Namun, kelangkaan masih terjadi karena permintaannya yang terus melonjak.

"Sudah dipasok oleh distributor tapi karena permintaan tiga kali lipat ya jadi semakin cepat habis," kata Pembajun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com