BALI, KOMPAS.com - Meningkatnya kasus positif Covid-19 di Indonesia dan Bali pada khususnya, telah menimbulkan kekhawatiran bagi pelaku industri pariwisata dan MICE di Bali.
Program Work From Bali (WFB) yang selama ini menjadi tumpuan harapan terancam akibat adanya peningkatan kasus Covid-19.
“Program ini belum mulai, baru akan berjalan. Meskipun secara sporadis kami melihat sudah mulai ada pergerakan Kementerian/Lembaga BUMN ke Bali secara langsung tanpa melalui kami. Kami hanya berharap tidak berimbas pada pembatasan ke Bali," kata Ketua Bali MICE Forum (BMF), Putu Gede Wiwin Gunawasika dalam keterangan, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: 4.980 Anak di Bali Positif Covid-19, Diduga Terpapar Saat di Luar Rumah
Bantah work from Bali jadi sebab peningkatan kasus
Wiwin menjelaskan, pihaknya keberatan jika WFB dijadikan salah satu alasan peningkatan kasus Covid-19 di Bali.
Ia mengatakan, situasi Covid-19 di Bali masih aman karena sebagian besar wilayah masuk kategori zona hijau dan kuning.
"Jelas kami juga membantah jika efek WFB yang membuat kenaikan Covid di Bali. Kita ini belum ada apa-apa dengan program WFB. Belum ada arrangement (pengaturan) yang masuk melalui kami saat ini,” tuturnya.
Baca juga: Bingung Tak Dapat Ruang Isolasi Covid-19 karena Penuh, Sri: Mau Dirawat di Mana Keluarga Saya Ini
Menurut Wiwin, seluruh objek wisata di Bali telah menjalankan penerapan protokol kesehatan dengan baik.
Apalagi hampir sebagian besar masyarakat Bali sadar bahwa sebagian besar mata pencaharian bertumpu pada pariwisata.
"Persiapan menuju open border pun sudah dilakukan. Sehingga pelaksanaan prokes di Bali sangat ketat pun pengawasannya. Masak iya kami akan merusak periuk nasi kami sendiri,” kata dia.
Baca juga: Happy Kaget, Uang Rp 6 Juta di Rekeningnya Raib Padahal Tak Lakukan Penarikan, Ini Kata Polisi