Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Rugikan Warganya, Bupati Serang Tolak Wacana "Lockdown"

Kompas.com - 23/06/2021, 06:37 WIB
Aprillia Ika

Editor

SERANG, KOMPAS.com - Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menolak wacana "lockdown" atau karantina wilayah, saat kasus positif Covid-19 di Banten melonjak drastis.

Sebelumnya, Gubernur Banten mewacanakan untuk menerapkan "lockdown" atau karantina wilayah untuk mengatasi tingginya kenaikan kasus Covid-19 di Banten. 

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah beralasan, lockdown dianggap akan merugikan masyarakat.

"Kalau boleh memberi masukan, mungkin kita fokus saja ke PPKM Mikro, karena kalau lockdown secara keseluruhan ini khususnya di Kabupaten Serang akan berat," ujar Tatu kepada wartawan di Anyer, Serang. Selasa (22/6/2021).

Baca juga: Gubernur Banten Pertimbangkan Karantina Wilayah

Bupati Serang anggap PPKM Mikro lebih efektif

Menurut Tatu, PPKM berskala mikro yang sedang diterapkan dinilai masih efektif untuk mengendalikan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"PPKM mikro masih bagus, kalau lockdown atau PSBB sejak awal pandemi juga tidak diberlakukan di Kabupaten Serang," kata Tatu.

Dikatakan Tatu, wilayah Kabupaten Serang didominasi sektor Industri dan Pariwisata yang akan semakin terpuruk jika karantina wilayah diterapkan.

"Untuk industri dan pariwisata tidak kami lockdownkan saja sudah terpuruk. Jadi kami menjaga saja bagaimana kegiatan menerapkan prokes," ujar Tatu.

Tatu mengakui, kesehatan dengan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19 saling berkaitan. Jika salah satunya difokuskan akan berdampak kepada masyarakat.

"Kalau kita fokus ke kesehatan pasti ekonomi akan menjadi korbannya, begitu juga kalau ekonomi terlalu longgar dampaknya ke kesehatan," ucap Tatu.

Baca juga: Banten Darurat Covid-19, Bupati Lebak Minta Keluarga Beda Rumah Tidak Kumpul-kumpul

Gubernur Banten anggap PPKM Mikro dan PSBB tak efektif

Sebelumnya, Gubernur Banten Wahidin Halim mempertimbangkan untuk memberlakukan lockdown atau karantina wilayah setelah kasus positif Covid-19 dalam sepekan mengalami lonjakan.

Dikatakan Wahidin, penerapan PPKM Mikro dan PSBB dianggap tidak efektif lagi karena tingginya mobilitas warga.

"Yah harus (ada pengetatan). Tapi kita tetap minta petunjuk lockdown (ke pemerintah pusat). Apakah PSBB, atau PPKM," kata Wahidin kepada wartawan di Pendopo Gubernur, Kota Serang. Senin (21/6/2021).

(Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JATENG/4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

JATENG/4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com