UNGARAN, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 muncul di Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, berawal dari acara pernikahan.
Saat ini, ada 10 orang yang menjalani perawatan dan isolasi di kelurahan tersebut.
Ketua RT 04 Tegalsari, Krisnandar, mengatakan awal kasus Covid-19 saat salah satu warganya menikah dengan orang dari luar daerah. Diduga di antara mereka ada yang positif Covid-19.
"Itu dari luar, pengantinnya dari Demak. Kemungkinan ada yang positif, kemudian menulari warga sini. Ada 10 orang yang positif dan sekarang isolasi di rumah dengan pengawasan ketat," ucapnya, Selasa (22/6/2021) saat berdiskusi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baca juga: Ganjar Pastikan Stok Oksigen RS di Jateng Aman meski Kasus Covid-19 Meningkat
Menanggapi hal tersebut, Ganjar berharap acara-acara lebih diperketat.
"Sekarang ketat saja, dibatasi acara-acara seperti itu. Boleh nikahan, tapi yang datang dibatasi, dan resepsinya nanti saja," kata Ganjar.
Dia juga meminta bupati dan wali kota memantau secara khusus tempat-tempat keramaian seperti pasar, mal dan restoran.
Sebab seringkali, tempat-tempat tersebut menimbulkan kerumunan dan pelanggaran protokol kesehatan.
"Tolong pasar didampingi, diatur dengan baik. Kafe-kafe, restoran dan tempat-tempat makan saya minta dicek. Jangan ada orang makan berhadap-hadapan, harus nyamping dan berjarak," kata Ganjar.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jepara Meningkat, Ganjar Duga akibat Varian Delta
Satpol PP, bupati dan wali kota, dan Disperindag didampingi TNI-Polri disebut Ganjar harus terus keliling melakukan operasi.
Jika menemukan adanya pelanggaran prokes di tempat-tempat itu, maka petugas harus mengambil tindakan tegas.
"Kalau tidak mau, tutup. Atau kalau tidak bisa take away. Sebenarnya take away itu yang paling bagus," terangnya.