"(Untuk) mendudukkan kembali pada ajaran yang disyariatkan agama," sebutnya.
"Jadi kita bersepakat ayo bersama-sama bergandengan tangan, toleransi harus hidup dan ditegakkan di Solo. Tidak boleh ada tindakan-tindakan intoleran yang dilakukan di Solo," sambung dia.
Sementara itu, menurut Lurah Mojo, Margono, pihak lembaga pendidikan bersedia untuk memperbaiki makam yang dirusak oleh murid-muridnya.
Hal itu terungkap dalam mediasi yang dilakukan sejumlah pihak antara lain dari tokoh agama, perangkat desa dan warga setempat.
"Pihak sekolah menyanggupi akan memperbaiki kerusakan makam dalam waktu satu minggu," kata Margono.
(Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.