Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Sayangkan Wali Kota Tegal Tak Hadir Saat Rapat Bahas Anggaran Covid-19

Kompas.com - 22/06/2021, 20:36 WIB
Tresno Setiadi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono tak hadir saat Rapat Kerja Badan Anggaran bersama Tim Satuan Tugas penanganan Covid-19, Selasa (22/6/2021).

Dalam rapat yang digelar di ruang paripurna DPRD, Dedy diwakilkan Sekretaris Daerah (Sekda) Johardi beserta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai pengguna anggaran kegiatan penanganan Covid-19.

"Permohonan maaf, Pak Wali Kota tidak bisa hadir karena ada acara di Adipura dengan Taspen terkait dengan para calon pensiunan ASN," kata Johardi saat rapat, Selasa.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Tegal Melonjak, Wakil Wali Kota: Siapkan Ruang Isolasi Saja Tak Cukup

Sontak pernyataan tersebut menimbulkan kekecewaan bagi sejumlah anggota DPRD peserta rapat. Salah satunya dari anggota DPRD fraksi Partai Gerindra, Sisdiono Ahmad.

"Saya tidak habis pikir. Wali kota tidak datang dan memilih datang di acara Taspen. Padahal kondisi Covid-19 di Kota Tegal sudah sangat mencekam. Setiap hari saya mendengar ada yang meninggal‎," kata Sisdiono.

‎Sisdiono mengaku sangat menyayangkan ketidakhadiran kepala daerah sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 yang memiliki kewenangan mengambil keputusan.

"Saya sangat menyayangkan tidak hadir di acara sepenting ini. Padahal jika datang, bisa langsung mengambil keputusan terkait anggaran penanganan Covid-19. Seharusnya pak wali kota peka‎ dan tanggap terhadap kondisi ini," kata Sisdiono.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro mengatakan, kedatangan Dedy dalam rapat tersebut untuk menyampaikan detail realisasi penggunaan anggaran penanganan Covid-19 senilai Rp 57 miliar.

"Kalau kita lihat anggaran itu dalam satu tahun. Di akhir Juni ini atau satu semester hanya 26 persen ya masuk kategori rendah," kata Kusnendro kepada wartawan.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Keterisian Ruang Isolasi di Kota Tegal Lampaui 90 Persen

Meski sempat mengaku kecewa, Kusnendro berharap, rapat kerja berikutnya wali kota dapat hadir tanpa diwakili.

"Tidak hanya saya, Wakil Ketua Satgas yang lain, termasuk anggota DPRD juga menyampaikan sangat menyayangkan ketidakhadiran wali kota. Sebelumnya tidak ada konfirmasi, namun tadi pak Sekda menyampaikan sedang di acara Taspen," kata Kusnendro.

"Mudah-mudahan di lain waktu rapat kerja, pak wali bisa hadir. Karena memang ada beberapa kebijakan yang harus langsung diambil oleh pak Wali sebagai Ketua Satgas," katanya.

Menurut Kusnendro, DPRD belum melihat ada kepaduan Satgas Covid-19 dalam menangani pandemi Covid-19. Di sisi lain, kasus Covid-19 saat ini sedang meningkat.

"Saya belum melihat ada kepaduan. Hari ini dan ke depannya seluruh tim satgas harapannya bisa bergerak bersama-sama," kata Kusnendro.

Kusnendro mengaku peran Satgas Penanganan Covid-19 sangat menentukan. Meski anggaran penanganan masuk dalam kegiatan yang tersebar di sejumlah OPD.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com