SURABAYA, KOMPAS.com - Beberapa pekan setelah libur panjang Lebaran, fenomena melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia terus berulang.
Segala bentuk imbauan pemerintah untuk tetap membatasi mobilitas pada saat libur panjang tidak diindahkan.
Pengawasan pemerintah, baik pusat dan daerah, di tempat-tempat publik lemah.
Di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, kasus Covid-19 yang semula landai tiba-tiba melonjak signifikan setelah libur panjang Lebaran.
Pemerintah Kota Surabaya melakukan antisipasi dengan cepat agar penyebaran Covid-19 di Bangkalan tidak meluas ke Surabaya.
Baca juga: Kericuhan Kembali Terjadi di Pos Penyekatan Suramadu, 100 Pengendara Lolos Tes Antigen
Salah satunya adalah dengan melakukan penyekatan di akses pintu masuk Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu).
Lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan diduga datang dari klaster keluarga yang saling berkunjung saat Lebaran Ketupat.
Di sisi lain, transmisi lokal imbas kedatangan ratusan pekerja migran atau tenaga kerja Indonesia (TKI) juga disinyalir menjadi salah satu penyebab terjadinya lonjakan kasus positif di Bangkalan.
Berdasarkan data laporan kasus harian Covid-19 yang dikeluarkan Satgas Covid-19 Pemprov Jatim, peningkatan kasus Covid-19 dari Kabupaten Bangkalan setidaknya mulai tampak sejak sepekan terakhir.
Pada Kamis (3/6/2021), terdapat 7 kasus baru Covid-19, 5 kasus pada Jumat (4/6/2021), dan 4 kasus pada Sabtu (5/6/2021).
Kemudian, pada Minggu (6/6/2021), atau hari pertama dilakukan penyekatan di Jembatan Suramadu, tercatat ada 25 kasus Covid-19 baru dan terdapat dua pasien Covid-19 meninggal dunia.
Sementara pada Senin (7/6/2021), kasus Covid-19 harian di Bangkalan bertambah menjadi 40 kasus sehingga menjadi 1.819 kasus.
Di waktu tersebut, total kasus sembuh tercatat 1.520 kasus, 184 pasien meninggal dunia, dan 115 kasus sedang dirawat di rumah sakit rujukan.