Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DIY Batal Lockdown, Aparat Diminta Awasi Prokes secara Ketat

Kompas.com - 22/06/2021, 15:42 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Huda Tri Yudiana berharap pengawasan protokol kesehatan diperketat setelah lockdown atau karantina batal diberlakukan.

Jika lockdown tidak diterapkan, pembatasan kegiatan masyarakat dianggap jadi satu-satunya cara menekan laju penularan Covid-19.

"Esensi utamanya pembatasan pergerakan manusia secara ketat harus tetap dilakukan saat ini. Rekan-rekan aparat keamanan kami mohon bantuannya untuk membantu penertiban protokol kesehatan di tempat tempat umum, wisata, maupun berbagai tempat potensi kerumunan," kata Huda di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (22/6/2021).

Baca juga: Pemprov DIY Tegaskan Lockdown atau PSBB Harus Dapat Rekomendasi Pusat

Selain menerapkan pembatasan pergerakan warga dengan ketat, pemerintah kabupaten dan kota juga diminta untuk membuat shelter untuk menampung pasien Covid-19 tanpa gejala.

Pemprov DIY juga diminta mengaktifkan program jaga warga, dan seluruh tindakan yang dapat menurunkan kasus Covid-19.

"Rekan kabupaten kota yang memiliki kewenangan dan wilayah pengaturan mohon pro aktif membuat shelter, mengaktifkan jaga warga dan semua tindakan yang bisa menurunkan segera covid19," ujar Huda.

Aturan yang telah dibuat melalui Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro juga harus dilaksanakan mengingat sebaran Covid-19 di DIY sudah semakin mengkhawatirkan.

"Kami mengingatkan masyarakat bahwa kondisi saat ini genting dan paling berbahaya di DIY selama masa pandemi ini. Kasus masih naik tiap harinya diatas 650 dan belum bisa terkendali dengan baik," ujar Huda.

Baca juga: Bupati Serang: Kalau Lockdown Berat, Fokus Saja PPKM Mikro

Lebih lanjut, Huda maklum Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X (HB X) yang menyatakan tidak mampu menerapkan lockdown, meski sempat mewacanakan sebelumnya.

Pasalnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DIY dan Dana Keistimewaan DIY sudah banyak terpakai untuk penanganan Covid-19.

"Saya hormati beliau, karena memang berbagai kondisi pemda yang tidak memungkinkan, terutama kondisi keuangan APBD dan Danais. Saat ini APBD sangat tergerus habis untuk penanganan kesehatan, vaksinasi dan mempertahankan ekonomi berjalan," jelas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com