BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Banyuwangi melonjak.
Hal ini ditandai dengan munculnya 6 klaster penularan Covid-19.
Dua klaster yang menonjol yakni klaster hajatan di Desa Wiringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo dengan 46 warga yang terpapar corona.
Lalu, hajatan di Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo, dengan 14 orang terkonfirmasi positif.
Meski demikian, Pemkab Banyuwangi memutuskan belum melarang acara hajatan yang digelar warga.
Baca juga: Mengapa PDI Perjuangan Jawa Timur Pilih Puan daripada Ganjar sebagai Capres di Pilpres 2024?
"Sementara kami belum ada larangan, izinnya persyaratan prokes ketat," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, di RSUD Blambangan, Selasa (22/6/2021).
Ipuk mengatakan, hajatan tetap boleh digelar asalkan memenuhi protokol kesehatan.
Jika nanti ada hajatan yang melanggar ketentuan, pihaknya akan membubarkan dan melarang.
"Hajatan kalau tidak siap prokes ketat, akan kami bubarkan. Nanti jangan marah, ini berkaitan gas dan rem," kata dia.
Belum dilarangnya hajatan ini karena untuk menggerakan ekonomi di Banyuwangi.
Sebab, saat hajatan maka akan ada katering, hiburan kesenian, hingga perias.
"Ini hubungannya ekonomi. Kalau kami perketat nanti ekonomi akan berpengaruh. Kami berikan kesempatan ke masyarakat ekonomi tumbuh. Jika masih melanggar akan melarang," kata dia.
Untuk diketahui, meningkatnya kasus Covid-19 berimbas terhadap jumlah keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 di Banyuwangi meningkat.
BOR Instalasi rawat intensif atau ICU di 5 rumah sakit rujukan di Banyuwangi sudah di angka 87 persen dari total bed sebanyak 23.
Baca juga: Pengendara yang Melintas di Suramadu Wajib Tunjukkan SIKM dan SKS, atau Harus Pilih Ini
Sementara, BOR isolasi sudah terisi 44 persen dari total bed 203.
Terkait hal ini, masing-masing rumah sakit rujukan di Banyuwangi akan ditambah jumlah bed, baik ICU dan isolasi.
Data dari Dinkes Banyuwangi, sebanyak 6.902 warga terpapar Covid-19 per 21 Juni 2021.
Dari jumlah itu, 278 dirawat, 5.923 sembuh, dan 701 meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.