Menurut Santoso, hal terpenting saat ini adalah menyadarkan orangtua korban terkait musibah yang terjadi.
Santoso juga menekankan, pihaknya akan memberikan santunan kepada orang tua korban namun menolak menyebutkan bentuk dan jumlahnya.
"Mudah-mudahan mereka (orangtua korban) bisa lapang dada," ujarnya.
Menurut Lurah Rembang Suprabowo, Dicky Asvirano adalah anak satu-satunya dari pasangan suami istri yang bekerja sebagai buruh serabutan.
Dicky Asvirano tewas tertimpa pagar tembok setinggi 3 meter dii sebuah gang di Jalan Akasia, Kota Blitar saat sedang bermain hujan-hujanan bersama 10 temannya pada Sabtu (19/6/2021).
Baca juga: Viral, Video Pemulung Tua Dijambret, Kapolres Blitar: Pelaku Harus Bertanggung Jawab
Saksi mata menyebutkan, Dicky berdiam di dekat pagar tembok karena kedinginan sementara teman-temannya bermain di dekat selokan yang ada di sisi seberang dari tembok tersebut.
Ketika tembok roboh, 10 teman Dicky berhasil menghindar dengan melompat ke area persawahan, kecuali Dicky.
Saat dievakuasi, posisi Dicky tengkurap dibawah reruntuhan tembok setinggi 3 meter itu dengan luka parah pada bagian kepala.
Bagian yang roboh dari pagar tembok itu sekitar 150 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.