Kadang, untuk menuju rumah ibadah seperti gereja atau masjid, warga harus berjalan di atas tanggul lahan sawah sambil meraba-raba saat musim penghujan. Jalanan terendam akibat banjir.
“Orangtua terpaksa beli HP untuk anak belajar daring, padahal kami rata-rata petani. Ada dua orang pegawai, itupun pegawai honorer penjaga kubur. Jangan heran kalau di sini masih banyak warga yang buta aksara,” terangnya.
Bukan hanya pada aspek ekonomi, sosial budaya dan pendidikan. Pada aspek kesehatan juga kian memprihatinkan.
Pasalnya, ibu-ibu khususnya di RT 11 yang memiliki anak, juga harus bertarung melawan medan sulit guna mengantarkan anaknya ke posyandu untuk imunisasi.
“Jarak dari sini ke posyandu itu memakan waktu kurang lebih 30 menit jika menggunakan kendaraan. Atau sekitar 4 kilometer dari pemukiman ini,’’jelasnya.
Tanggapan PLN
Sementara itu, Kepala Unit Pelanggan Listrik (UPL) PLN Nunukan Bambang Heriyanto mengatakan, pemasangan jaringan listrik Desa Binusan Dalam sempat menjadi pembahasan dalam pertemuan bersama Bupati dan Sekda Nunukan.
“Waktu ketemu Ibu Bupati dan Pak Sekda Kabupaten Nunukan sudah pernah membahas masalah ini, saya bersama manajer juga sudah menyampaikan persoalan listrik disana,” ucapnya.
Bambang menerangkan, pemasangan jaringan listrik baru harus dilihat berapa besar anggaran yang dikeluarkan. PLN dalam berinvestasi akan menghitung berapa banyak potensi pelanggan disatu tempat.
Jika jumlah penduduk di sana cukup dan secara perhitungan masuk, warga desa bisa membuat surat ditandatangani seluruh warga untuk dikirimkan ke ULP Nunukan. Surat permohonan nantinya disampaikan ke ULP Bulungan Tanjung Selor, Kalimantan Utara.
“Begini saja, warga diminta untuk membuat surat yang ditandatangani oleh semua warga, atas dasar permohonan itulah, nantinya PLN menindaklanjuti layak tidaknya untuk investasi disana,”katanya memberi saran.
Menjadi prioritas
Kondisi memprihatinkan Desa Binusan Dalam akhirnya mendapat perhatian khusus TNI.
Satuan komando kewilayahan Kodim 0911/Nunukan memasukkan Desa Binusan Dalam, khusunya RT 11 di Km 8, sebagai target program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Wilayah Perbatasan (Wiltas) ke 111.
Kodim 0911/Nunukan selaku Satgas TMMD telah menyusun rencana TMMD dengan melakukan pembangunan sarana fisik, berupa pembukaan badan jalan sepanjang 1.850 meter dengan lebar 6 meter, pembuatan 4 buah plat duiker dengan ukuran 1,5 meter dan lebar 6 meter, sasaran tambahan berupa rehabilitasi 5 unit rumah tidak layak huni, pembuatan MCK dan pembuatan sarana penampungan air bersih.
Satgas TMMD juga memberikan penyuluhan dan sosialisasi wawasan kebangsaan, narkoba, program stunting, keamanan dan ketertiban masyarakat, pertanian dan peternakan, serta kesehatan masyarakat dan penyuluhan tentang hukum.
“Sasaran tahun ini Desa Binusan Dalam, memang jaraknya tidak terlalu jauh dari kota Nunukan. Namun perlu diketahui bersama, bahwa di Desa Binusan dalam khususnya RT 11, masih terisolir. Belum ada akses jalan, yang dapat digunakan oleh 55 KK yang tinggal di RT tersebut,”ujar Dandim 0911/Nunukan sekaligus Dansatgas TMMD ke 111 Letkol Czi Eko Pur Indriyanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.