KOMPAS.com - Polisi mengamankan DD (27), seorang perawat perempuan di Palembang, Sumatera Selatan karena terlibat jual beli narkoba.
Selain DD, polisi juga mengamankan FR (56), ayah DD yang juga bandar narkona jenis sabu. Serta MA (52) dan MS (40), paman dan bibi DD.
DD serta paman dan bibinya adalah jaringan narkoba dari FR. Sebagai kurir, mereka mendapatkan upah Rp 100.000 dalam sehari untuk mengantarkan sabu ke pelanggan.
Kasus tersebut terbongkar setelah polisi menerima laporan soal peredaran narkoba di Kecamatan Kalidoni yang melibatkan satu keluarga.
Baca juga: Seorang ASN dil Lombok Tertangkap Tangan Bertransaksi Narkoba
Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Palembang, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Andi Supriadi membenarkan status DD sebagai honorer perawat.
Ia mengatakan DD bekerja di salah satu rumah milik pemerintah di Palembang. DD menjadi kurir narkoba dari sang ayah yang seorang bendar.
"Benar, DD adalah hororer perawat di Palembang. DD ini adalah kurir dari FR yang merupakan bandar. Sementara, tersangka MA dan MS juga kurir, mereka adalah satu keluarga," kata Andi saat melakuken gelar perkara, Senin (21/6/2021).
Baca juga: Satu Keluarga Ditangkap karena Edarkan Narkoba, Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Andi menjelaskan jika FR, ayah DD adalah residivis narkona dan sudah dua kali mendekam di penjara atas kasus yang sama.
Untuk mengelabui petugas, keluarga ini menyimpan sabu di atas genteng rumahnya.
"Untuk mengelabui polisi tersangka ini menyimpan sabu di atas genteng rumah. Kita amankan barang bukti sabu sebanyak 15,54 gram," ujarnya.
Baca juga: Satu Keluarga Jadi Bandar dan Pengedar Narkoba Diciduk Polisi
Saat menjalankan bisnis haram ini, para tersangka mengantongi keuntungan hingga Rp 65 juta dalam dua pekan.
Setelah menangkap satu keluarga, polisi terus memburu jaringan FR. Karena keluaga ini menjadi pemasok narkoba di kawasan Kecamatan Kalidoni, Palembang.
"Mereka cukup rapih untuk mencari pelanggan, karena hanya orang tertentu yang diberikan. Kita akan selidiki siapa saja jaringan ini," ungkapnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor : I Kadek Wira Aditya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.