Sayangnya, kucing itu hanya hidup selama dua hari.
Niels Pedersen, seorang profesor emeritus di UC Davis School of Veterinary Medicine mengatakan, beberapa penyebab fenomena ini terjadi di antaranya karena kembar siam terlahir dengan satu kepala saja.
Namun, penyebab yang lebih umum adalah produksi berlebih dari protein yang disebut sonic hedgehog atau SHH.
Protein ini berperan dalam perkembangan embrio tengkorak dan wajah.
Selain pada kucing, diprosopus juga terjadi pada babi dan anak ayam.
Dilansir dari Live Science 25 September 2017, diprosopus juga bisa dialami oleh manusia. Namun, intensitasnya sangat jarang terjadi. (Penulis : Lutfy Mairizal Putra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.